Nakita.id - Para konsultan laktasi sudah lama menyarankan pentingnya kelas menyusui saat kehamilan. Namun faktanya, banyak ibu hamil yang belum tahu bahwa menyusui itu ada ilmunya sendiri.
Dr Shacchee Baweja, konsultasi laktasi di BLK Super Specialty Hospital, mengungkapkan, "Sesuai pengalaman saya, itu karena konsep menyusui di masyarakat kita adalah hal yang wajar dan harus terjadi dengan sendirinya. Tapi jika ini benar, mengapa kita memiliki tingkat menyusui yang rendah di lingkup masyarakat sekitar?”
Ia juga mengaku sering bertemu ibu yang tidak bisa memberi menyusui bayinya atau menghadapi begitu banyak tantangan sehingga ibu ini merasa berkecil hati dan menyerah untuk menyusui anak-anaknya.
(Baca juga : 6 Langkah untuk Memudahkan Ibu Menyusui Bayi)
Berlawanan dengan kepercayaan populer, bukan karena kurangnya kehendak atau usaha pada ibu, tetapi mayoritas ibu memiliki kapasitas untuk menghasilkan ASI yang cukup untuk bayi dan dengan pengetahuan dan bimbingan yang benar, menyusui dapat menjadi salah satu fase paling membahagiakan dalam kehidupan seorang ibu.
Menurut Dr. Baweja, masalah utama sulitnya ibu menyusui bayinya akibat kurangnya pengetahuan yang benar dan dukungan menyusui yang terampil.
Pendidikan menyusui antenatal atau kelas menyusui kehamilan bukanlah konsep baru. Dulu, banyak perempuan dalam keluarga mempelajari berbagai tahap kehamilan dan menyusui dan biasanya hal ini dilakukan semacam pengalaman belajar karena akan menjadi seorang ibu.
(Baca juga : Persiapan Agar Sukses Menyusui yang Perlu Dilakukan Sejak Masa Hamil)
Dengan begitu, banyak mitos yang lazim di masyarakat kita tentang menyusui dan kurangnya dukungan laktasi yang terampil, dan kelas-kelas ini sebenarnya telah menjadi kebutuhan.
Dianjurkan agar semua ibu hamil dapat memperoleh pengetahuan dan keterampilan praktis tentang menyusui selama kehamilan.
Perempuan yang memiliki pengetahuan menyusui memiliki pengalaman tentang menyusui yang lebih baik dibandingkan dengan calon ibu yang tidak siap.
Dr Archana Dhawan Bajaj, ginekolog dan dokter kandungan, Nurture IVF Centre menganjurkan, "Menyusui adalah cara paling alami untuk memberi makan bayi yang tidak hanya berdampak positif terhadap kesehatan bayi baru lahir. Tapi melindungi ibu dari berbagai penyakit fatal yaitu kanker payudara dan ovarium. "
Ia melanjutkan, "Pemberian makan pertama setelah kelahiran sangat penting karena mengandung susu kolostrum, yang melindungi bayi dari berbagai penyakit. Di dunia sekarang ini, karena masalah gaya hidup dan jadwal kerja sibuk, banyak ibu yang menyerah menyusui sejak usia dini, setelah 6 bulan atau 3 bulan. “
(Baca juga : Ini 5 Persiapan Agar Lancar Menyusui)
Saat ini, terlihat pemberian susu formula lebih banyak digunakan untuk meningkatkan risiko obesitas pada masa kanak-kanak. Selain itu, pemberian botol adalah alasan utama timbulnya sakit perut pada bayi.
Masa antenatal memberikan kesempatan kepada ibu hamil dan pasangan serta keluarga untuk memperoleh informasi tentang manfaat menyusui.
Kelas Menyusui Antenatal Meliputi:
- Bimbingan untuk ibu tentang situasi dan tanda yang diantisipasi dari masalah menyusui atau menyusui yang efektif.
- Manfaat menyusui bagi ibu, bayi, dan masyarakat.
- Posisi yang benar untuk membantu bayi melekat ke payudara secara efektif.
- Kebutuhan khusus pada hari-hari awal menyusui.
- Sumber bantuan untuk masalah utama menyusui.
- Mengendalikan kekhawatiran umum, masalah, dan mitos.
Kelas-kelas ini memberikan pendidikan menyusui formal, yang melebihi informasi menyusui yang diberikan dokter selama cek kondisi kehamilan yang rutin dilakukan, dan kelas ini dipimpin oleh konselor atau profesional kesehatan, baik sesi kelas individu ataupun kelompok.
(Baca juga : Riset: Berhenti Menyusu Tidak Akan Membuat Anak Tak Cerdas)
Tujuan pendidikan menyusui adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu, melindungi ibu dari informasi dan mitos yang salah, serta mengembangkan sikap positif terhadap pemberian ASI.