Nakita.id - Pelecehan emosional adalah sesuatu yang secara tak sadar sudah memakan banyak korban bahkan sudah terjadi pada kehidupan rumah tangga kita. Pelecehan emosional tidak meninggalkan bekas luka atau luka fisik apa pun, namun dampak yang ditimbulkannya terhadap jiwa seseorang bisa sangat menghancurkan.
Apa itu pelecehan emosional?
Menurut Beverly Engel, penulis “The Emotionally Abusive Relationship”, pelecehan emosional dapat digambarkan sebagai "perilaku nonfisik yang mengendalikan, mengintimidasi, menaklukkan, merendahkan, menghukum atau mengisolasi orang lain dengan menggunakan degradasi, penghinaan atau ketakutan."
Pada dasarnya, ini adalah jenis perilaku nonfisik yang menyakitkan perasaan orang lain dan membuat mereka merasa bahwa mereka tidak berharga.
(Baca juga : 3 Topik Pertengkaran Umum Yang Terjadi Saat Kehamilan)
Hal yang menakutkan tentang pelecehan emosional ini ialah tidak selalu ada tanda-tanda nyata.
Ibu mungkin saja melihat pasangan yang tampak manis dan penuh kasih sayang, namun kenyataannya, sang istri mungkin menderita pelecehan emosional di tangan suaminya.
Apa yang bisa istri lakukan tentang suami yang kasar secara emosional?
Jika Ibu menemukan diri sendiri sedang berada dalam posisi, di mana kita menderita pelecehan emosional oleh suami, baik disengaja atau tidak disengaja, penting bagi untuk melakukan sesuatu terhadapnya.
Pelecehan emosional bukanlah sesuatu yang seharusnya kita biarkan, karena bisa memiliki efek jangka panjang pada kesehatan mental kita, dan bahkan bisa meningkat menjadi pelecehan fisik di kemudian hari.
(Baca juga : Bahaya Bertengkar di Depan Anak)
Jika Ibu menderita pelecehan emosional, hal pertama yang harus dilakukan adalah jujur? Pada diri sendiri dan menerima kebenaran bahwa kita adalah korban pelecehan emosional.
Menyadari bahwa diri sendiri adalah korban pelecehan akan membantu kita mencoba dan mengerjakan apa yang dapat dilakukan agar berhenti menjadi korban.
Penting juga untuk mencari bantuan profesional jika kita mengalaminya sendiri.
Tidak selalu segala sesuatunya bisa dihadapi sendiri, jadi Ibu memerlukan bantuan seseorang dengan terapi, sehingga kita bisa memulai proses penyembuhan.
Memiliki kelompok pendukung juga sangat penting. Inilah orang-orang yang kita percaya, dan siapa yang akan mendukung di saat kita mencoba untuk menyembuhkan dari pelecehan emosional yang telah diderita dalam pernikahan.
Mendengar hubunganmu, Ini mungkin bagian tersulit dalam menangani pelecehan emosional.
Tidak mudah untuk mengatakan kepada suami bahwa ia telah secara emosional menyalahgunakan kita, dan Ibu mungkin juga tergoda untuk meninggalkannya karena penganiayaan yang diderita selama ini.
(Baca juga : Ini Topik Pertengkaran yang Kerap Terjadi Saat Hamil)
Namun, jika kita berpikir bahwa pernikahan masih bisa diselamatkan, maka kita dan suami harus mencoba dan memperbaikinya.
Minta ia untuk pergi ke sesi terapi agar ia pun bisa mengatasi kemarahannya, dan cari tahu alasan mengapa ia tega melakukannya.
Terakhir, maafkan. Pengampunan itu penting karena membantu kita membebaskan diri dari beban emosional dan stres. Pengampunan tidak berarti melupakan, dan pengampunan tidak berarti semua luka disembuhkan. Itu hanya bagian dari pengalaman untuk terus belajar menjadi lebih baik di masa depan.