Nakita.id - Sejak abad ke-20, episiotomi adalah bagian tindakan medis rutin saat ibu hendak melahirkan normal di rumah sakit. Khusus untuk ibu yang melahirkan pertama kali, dokter mengungkapkan bahwa episiotomi membantu menghindari kesakitan yang parah, kerusakan pada otot dasar panggul, mencegah inkontinensia, yang menyebabkan rasa sakit jangka panjang serta bisa mempercepat pemulihan pascamelahirkan.
Namun penelitian terbaru mengungkap, metode episiotomi mampu meningkatkan risiko lebih tinggi perempuan mengalami kesakitan luar biasa tanpa memberikan efek pemulihan cepat atau mengurangi rasa sakit.
(Baca juga : Mengenal Tindakan Episiotomi)
Temuan ini telah menghasilkan pergeseran dari penggunaan prosedur ini secara rutin menjadi terbatas di Kanada. "Sekarang standarnya bukan untuk melakukan episiotomi, kecuali Anda harus mempercepat persalinan," jelas Rose Kung, seorang OB / GYN di Pusat Ilmu Kesehatan Sunnybrook di Toronto.
Ia menambahkan, metode episiotomi juga bisa dilakukan untuk menghindari robekan rektum, jika jarak antara vagina dan anus sangat minim.
Dokter juga terkadang akan menawarkan episiotomi untuk mempercepat persalinan yanga lama, apalagi jika ibu terlalu lelah untuk mendorong atau mengejan. Claudia Faille, presiden dari Quebec Midwifery Association, menekankan bahwa episiotomi hanya dilakukan oleh bidan dalam keadaan darurat.
(Baca juga : Perawatan Pasca Episiotomi)
Penyebab utama ketidaknyamanan pascaepisiotomi (atau robek) adalah jahitan dan pembengkakan. Rose merekomendasikan penggunaan es di perineum guna mematikan rasa sakit setidaknya 24 jam pertama.
Perendaman tubuh di bak mandi dengan garam epsom dan air dingin juga mengurangi pembengkakan dan menjaga kebersihan. Penyemprotan daerah vagina dengan menggunakan aliran air sangat membantu ketika hendak kencing dan menjadi pelunak tinja untuk mencegah ketegangan selama buang air besar.
Acetaminophen dan semprotan anestesi topikal yang mengandung lidokain juga solusi yang baik untuk menghilangkan rasa sakit.
(Baca juga : Mengenal Episiotomi Saat Melahirkan)
Jika Ibu masih mengalami ketidaknyamanan pada pemeriksaan enam minggu setelah melahirkan, segera beri tahu dokter, dan hubungi jika Ibu mengalami peningkatan rasa sakit, pembengkakan, perdarahan atau pelepasan kotoran yang busuk, karena ini bisa menandakan adanya infeksi.
Komplikasi episiotomi jangka panjang sama dengan kesakitan parah. Namun, Rose mengatakan, merobek sebenarnya kurang umum terjadi setelah kelahiran bayi pertama. Perhatian utamanya adalah mencegah inkontinensia, jadi pastikan ibu selama hamil perlu rajin melakukan senam hamil untuk memperkuat otot dasar panggul serta memperlancar proses kelahiran.
Sumber : https://www.todaysparent.com/pregnancy/giving-birth/what-you-should-know-about-episiotomies/