Tidur Siang Membantu Agar Anak Lebih Cepat Berbicara

By Dini Felicitas, Selasa, 22 Agustus 2017 | 08:45 WIB
Tidur siang membantu anak lebih cepat berbicara. (Dini Felicitas)

Nakita.id - Sudah banyak penelitian yang memberitahukan dampak positif bayi yang tidur siang. Salah satunya adalah penelitian terbaru yang dilakukan oleh para ilmuwan di Max Planck Institute for Human Cognitive and Brain Sciences di Leipzig, Jerman.

Menurut mereka, tidur siang sangat penting untuk membantu agar bayi bisa cepat berbicara. Tidur membantu proses penting pada bayi dalam menghubungkan makna dengan kata-kata, dan tidak hanya menganggapnya sebagai kata-kata acak tidak bermakna.

Tim peneliti menemukan bahwa bayi berusia 6-8 bulan mampu menggabungkan kata-kata, hal yang sampai saat ini diperkirakan baru akan terjadi saat bayi lebih besar. Namun menurut para peneliti, ini terjadi sebagai akibat langsung dari tertundanya tidur bayi di siang hari.

"Hasil penelitian menunjukkan bahwa bayi memahami arti kata sebenarnya dalam memori jangka panjang mereka, lebih awal daripada yang selama ini diduga. Meskipun struktur otak untuk jenis memori ini belum sepenuhnya matang, tapi sudah bisa digunakan pada tingkatan yang berbeda,” kata Angela Friederici, penulis senior penelitian ini.

Penelitian dilakukan dengan cara mengenalkan bayi berusia 6-8 bulan sebuah "benda fantasi" yang diberi nama fantasi seperti "Bofel" atau "Zuser". Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa bayi tidak dapat menghubungkan benda atau kata fantasi tersebut dengan pengetahuan yang mereka miliki.

Lalu, bayi diberikan benda dengan tipe yang sama namun berbeda bentuk atau warna, dan disebut dengan nama yang sama. Dari reaksi bayi, jelas terlihat bahwa mereka tidak dapat menghubungkan benda baru tersebut dengan tipe dan nama yang sama dengan sebelumnya. Itu berarti mereka tidak mengenali 'Bofel" baru sebagai "Bofel" yang sama meski sangat mirip dengan versi yang sebelumnya terlihat.

Intinya, setiap objek dan namanya adalah unik bagi bayi, sehingga mereka tidak dapat membangun hubungan umum di antara kedua objek yang pada dasarnya sama.

Namun, prinsip ini akan membaik setelah bayi tidur siang. Pada bayi yang tertidur setelah aktivitas belajar, otak bisa membedakan antara istilah yang benar dan salah untuk sebuah objek baru. Tim peneliti mengatakan, dari eksperimen yang dilakukan terlihat bahwa tidur siang dapat memperkuat pengetahuan bayi, dan hal ini tidak akan terjadi pada bayi yang tetap terjaga.

Durasi tidur yang dilakukan juga berpengaruh. Tidur hanya selama 30 menit tidak cukup untuk mendapatkan hasilnya, sedangkan bayi yang tidur selama 50 menit menunjukkan reaksi yang lebih baik.

Memori yang diproses selama tidur ini sama seperti yang terjadi pada perkembangan memori leksikal saat bayi mulai mengoceh kata-kata yang tidak jelas, yang biasanya terjadi saat mereka berusia 10-12 bulan. Tim peneliti percaya, durasi pada salah satu tahapan tidur bayi ini bisa sangat penting untuk perkembangan memori leksikal mereka.

"Dalam penelitian kami, bayi-bayi tersebut menerima begitu banyak informasi yang biasanya mereka dapat  dalam jangka waktu yang lebih lama. Tapi hanya saat tidur, ketika otak anak terputus dari dunia luar, mereka dapat menyaring dan mendapatkan hubungan penting dari informasi tersebut. Selama interaksi antara proses eksplorasi dan pengolahan informasi saat tidur, kemampuan kognitif dan linguistik akan berkembang dengan baik," pungkas pemimpin studi ini, Manuela Friedrich.