Pingin Kayak Andien? Ketahui Dulu Risiko Jika Melahirkan di Rumah

By Dini Felicitas, Jumat, 25 Agustus 2017 | 04:45 WIB
Andien dan Ippe, serta putra mereka, Kawa. (Dini Felicitas)

Nakita.id - Kini makin banyak perempuan yang tertarik untuk melahirkan di rumah ketimbang di rumah sakit. Hal ini dipengaruhi oleh fenomena para artis yang melahirkan di rumah, seperti Dewi Lestari, Sharena Delon, atau Andien. Semenarik apa pun tren ini, saat memutuskannya sebaiknya Ibu tetap bertolak pada aspek kesehatan, yaitu yang menyangkut keamanan dan keselamatan ibu dan bayi. Sebab, pilihan melahirkan di rumah bisa lebih berisiko bagi sebagian calon ibu, demikian menurut studi yang dipublikasikan di jurnal Birth.

Ada beberapa faktor yang menjadikan Ibu termasuk kategori yang menjalani kehamilan berisiko tinggi, sehingga sebaiknya tidak melahirkan di rumah. Antara lain adalah menderita gangguan penyakit seperti tekanan darah tinggi atau diabetes, berusia di atas 35 tahun, memiliki berat badan berlebih, hingga riwayat persalinan yang bermasalah pada kehamilan sebelumnya.

Menurut ahli, sebagian ibu yang memiliki kehamilan berisiko tinggi masih bisa melahirkan di rumah dengan aman. Misalnya, para ibu yang berusia di atas 35 tahun, memiliki berat badan berlebih, atau pernah melahirkan normal setelah sebelumnya melalui persalinan caesar.

Namun, Ibu jelas tidak dianjurkan untuk melahirkan di rumah apabila hasil pemeriksaan USG terakhir memperlihatkan posisi bayi sungsang. Begitu juga jika Ibu berniat melahirkan normal kali ini, padahal di kehamilan sebelumnya Ibu melahirkan caesar.

Studi memperlihatkan, keputusan tetap melahirkan di rumah dengan kondisi seperti di atas dapat meningkatkan risiko bayi meninggal hingga 10 kali lipat. Selain itu, bayi Ibu juga berisiko mengalami gangguan kesehatan mental yang serius hingga tiga kali lipat.

"Sebaiknya Ibu pertimbangkan faktor risiko dari setiap metode persalinan yang dipilih," anjur Melissa Cheyney, Asisten Profesor di bidang Antropologi Medik, Oregon State University.

Hal ini disepakati oleh Dr. Hal Lawrence, Executive Vice President dan CEO dari American Congress of Obstetricians and Gynecologists. "Persalinan di rumah secara signifikan berkaitan dengan meningkatnya kematian bayi dan cedera pada ibu. Bila terjadi hal yang tidak diinginkan di rumah dan tidak bisa segera diantisipasi, ibu bisa kehilangan bayi dan nyawanya sendiri," kata Lawrence.

Ia pun menegaskan bahwa melahirkan di rumah sakit tetap merupakan pilihan yang paling aman bagi para Ibu hamil.