Nakita.id - Pentingnya keselamatan anak pada kenyataannya tidak bisa diremehkan begitu saja, apalagi soal mainan. Penting bagi orangtua untuk memilah tekstur, bentuk, ukuran, serta kandungan yang ada di dalam mainan tertentu karena bisa jadi mainan yang sedang anak pegang bisa membahayakan nyawanya.
Contoh saja kejadian yang menimpa bayi perempuan Elya Elisa Mohd Kadafi yang masih berusia 8 bulan ini.
Ia dilarikan ke rumah sakit setelah sempat tidak bernafas akibat menelan plastisin atau lilin malam yang biasa menjadi mainan anak-anak di atas usia 1 tahun.
(Baca juga : Tip Memilih Mainan Anak)
Ternyata, bayi yang berasal dari Malaysia ini menelan plastisin setelah adzan maghrib berkumandang.
Sementara, Nur yang merupakan ibu bayi mengatakan, anaknya mengambil mainan tersebut dari kakaknya. Ketika itu, sang kakak tengah tertidur pulas, dan tiba-tiba saja Elya mengambil dan menelannya.
"Setelah tertelan, anak saya terus tersengal seperti tidak bisa bernafas" ucap Nur.
Karena kondisi bayinya yang semakin mengkhawatirkan, akhirnya Nur membawanya ke rumah sakit setempat.
Hasil x-ray dari rumah sakit menunjukkan adanya plastisin yang tertelan. Bahkan, saat Elya buang air besar, ada sedikit plastisin yang keluar. Beruntung nyawanya dapat terselamatkan dan kondisinya semakin membaik.
(Baca juga : Begini Tip Memilih Mainan Untuk Anak, Ternyata Tidak Perlu Banyak, Apalagi Mahal)
Dari kasus tersebut, Ibu perlu tahu bagaimana memilihkan mainan yang aman untuk bayi ataupun anak agar hal ini tak terulang kembali. Menurut Dr. Budi Haryanto, SKM, MKM, MSc, dari Departemen Kesehatan Lingkungan, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia, ada 5 jenis zat kimia pada mainan yang dilarang beredar di Indonesia.
1. Cobalt
Ini adalah bahan kimia berbahaya yang biasanya digunakan untuk membuat benda-benda tertentu dari bahan plastik. Bahan ini juga sering dijadikan mainan juga.
(Baca juga : 6 Pilihan Mainan Mencerdaskan untuk Bayi)
2. Ethylene glycol
Biasa digunakan untuk membuat rambut boneka.
3. Methyl ketone
Biasanya terdapat pada pakaian anak, atau pakaian boneka.
4. Antimony
Biasa terdapat pada high chair atau kursi bayi.
5. D4 dan parabens
Kerap ditemukan pada krim bayi dan tisu basah untuk bayi.
Senyawa-senyawa kimia di atas, juga bisa ditemukan pada pewarna, bahan karet, dan kayu mainan bayi dan anak.
(Baca juga : “Fidget Toys”, Mainan Khusus yang Membantu Anak ADHD)
Mudahnya dalam memilih mainan, pilih mainan yang telah tersertifikasi. Logo SNI, CE, ST, bisa kita jadikan patokan untuk menilai mainan yang akan dibeli bebas dari 5 zat berbahaya.
(Artikel ini sudah ditayangkan di Grid.id dengan judul: Bayi Ini Sempat Tak Bisa Bernafas, Ternyata Ini yang Dia Telan)