Fakta! Konsumsi Daging Kambing Tak Bikin Darah Tinggi

By Soesanti Harini Hartono, Rabu, 30 Agustus 2017 | 02:00 WIB
Daging merah (Heni Wiradimaja)

Nakita.id - Dalam rangka memperingati hari Idul Adha yang jatuh pada Jumat (01/09/2017) mendatang, masyarakat Indonesia secara serentak akan menyantap daging kambing dan sapi bersama keluarga dan kerabat.

Sayangnya, tidak semua orang dapat menikmati daging kambing dengan nyaman, karena banyak orang beranggapan bahwa makan daging kambing akan menyebabkan tekanan darah naik.

Apakah hal itu mitos atau merupakan fakta medis?

Dokter Spesialis Gizi Klinik, dr Johanes Chandrawinata, SpGK, mengatakan, datangnya penyakit darah tinggi saat mengonsumsi daging kambing hanyalah mitos. Bahkan, kata dia, mengunyah satu kilogram daging kambing pun tak akan mendatangkan darah tinggi.

(Baca juga : Waspadai Tekanan Darah Tinggi Saat Hamil)

"Kambing cukup sehat asal dagingnya saja, bukan dibarengi dengan jeroan, babat, otak, dan usus,” kata Johanes seperti dikutip Tribunnews.com dari Kompas.com.

Johanes menuturkan, daging kambing memiliki keunggulan tersendiri dibandingkan dengan daging sapi karena kandungan lemak dan kolesterolnya yang lebih rendah.

Dalam takaran 100 gram, lemak daging kambing hanya 3,03 gram, sedangkan daging sapi 7,72 gram.

Kolesterol daging kambing juga sedikit lebih rendah, yakni 75 miligram, dan kolesterol sapi 80 miligram.

Selain itu, untuk zat besi, daging kambing juga lebih banyak dengan 3,73 gram, sedangkan daging sapi hanya 2,24 miligram.

(Baca juga : 60% Persen Orang Tak Sadar Mengidap Hipertensi)

Kemudian, seng (zinc) pada daging kambing sebesar 5,27 miligram dan sapi 4,61 miligram.

Akan tetapi, cara masak yang tepat juga perlu diketahui agar mendapatkan manfaat nutrisi sepenuhnya.

Bagi pencinta sate kambing, Johanes menyarankan agar tidak memanggangnya hingga gosong. Saat proses pemanggangan, protein pada daging kambing yang terkena panas tinggi bisa berubah menjadi zat karsinogen. Dengan begitu, hal ini juga mengonfirmasi bahwa arang sebagai penyebab kanker juga mitos.

“Kalau makan di-grill itu cukup seminggu sekali. Jangan tiap hari (bisa) bikin kanker,” ujar Johanes.

Sementara, jika kita tak suka daging yang dipanggang, masak dengan kuah juga dapat menjadi pilihan. Dalam proses ini, lebih baik hindari penggunaan santan yang berlebihan. Penambahan sayur juga dapat menambahkan kandungan vitamin pada hidangan kambing.

(Baca juga : Perempuan Lebih Rentan Terkena Hipertensi)

Sumber : Kompas.com/Lutfy Mairizal Putra