Berjalan Tak Hanya Membuat Tubuh Bugar, tapi Juga Lebih Bahagia

By Dini Felicitas, Minggu, 10 September 2017 | 23:30 WIB
Berjalan kaki ternyata bisa membuat suasana hati lebih baik. (Dini Felicitas)

Nakita.id - Jangan sepelekan berjalan kaki. Sebuah penelitian menemukan bahwa berjalan selama beberapa menit secara signifikan dapat meningkatkan mood seseorang. Tidak peduli di mana kita berjalan, apa alasannya, dengan siapa kita melakukannya, atau apa tujuan kita berjalan, para psikolog mengatakan berjalan dapat menimbulkan efek kebahagiaan.

Para peneliti dari The Iowa State University adalah tim yang pertama kali melakukan penelitian ini. Mereka mengatakan, terlepas dari tujuan berjalan sebagai olahraga, seseorang juga bisa mendapatkan beberapa efek positif lainnya dari berjalan kaki. Misalnya, menghirup udara segar, menghabiskan waktu di alam, dan tubuh jadi lebih bugar.

“Intinya, gerakan berjalan tidak hanya menyebabkan peningkatan pengaruh positif pada perasaan dan emosional seseorang, tapi juga bisa mewujudkan gambaran dampak positif yang dibayangkan dengan berjalan,” kata ketua penulis peneliti.

Penelitian dilakukan kepada ratusan mahasiswa yang tidak mengetahui tujuan sebenarnya dari penelitian ini, untuk menghindari jawaban yang bias. Mereka dibagi menjadi tiga kelompok, yang masing-masing kelompok diteliti secara terpisah.

Kelompok pertama terdiri atas mahasiswa yang menghabiskan waktu selama 12 menit berjalan dalam sebuah kelompok, dan melakukan tur keliling gedung kampus. Kelompok kedua melakukan hal yang sama, namun sebelumnya telah diinstruksikan untuk menulis esai sepanjang dua halaman sesudah melakukan tur berjalan mengelilingi kampus. Terakhir, kelompok yang menghabiskan waktu 10 menit menonton video tur tersebut sendirian atau berkelompok, dan dilakukan saat duduk, berdiri, atau berjalan di atas treadmill.

Hasilnya, para mahasiswa yang menghabiskan waktu dengan berjalan melaporkan skor positif yang lebih tinggi daripada mereka yang hanya menonton video. Bahkan pada mahasiswa yang diharuskan menulis esai setelah berjalan, skor positif mereka tetap lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok terakhir, meski mereka mengaku merasakan sedikit ketakutan karena harus menulis esai.

Mengenai hasil penelitian ini, penulis Jeffrey Miller dan Zlatan Krizan, berpendapat, “Orang mungkin meremehkan sejauh mana berjalan akan memberi keuntungan pada suasana hati mereka. Mereka lebih berfokus pada hambatan yang dirasakan saat akan berjalan daripada manfaat pada mood yang pada akhirnya akan dirasakan.”