Nakita.id.- Ada sebuah ungkapan bijak: “There is no way to be a perfect mother, but a million ways to be a good one.” Betul Bu, ada banyak cara yang bisa Ibu Ayah lakukan untuk memberikan perawatan terbaik bagi sang buah hati sejak di kandungan. Mengikuti kelas prenatal merupakan salah satu caranya.
Awalnya, kelas prenatal diadakan untuk membantu para calon ibu dan ayah untuk mendapatkan pengetahuan tentang proses kelahiran yang aman dan lancar.
Biasanya dilakukan saat kehamilan memasuki terimester akhir, sehingga diharapkan bisa mengurangi risiko angka kematian ibu dan bayi.
Seiring meningkatnya keinginan para calon orangtua untuk memberikan pengasuhan terbaik bagi sang buah hati, kelas prenatal kini hadir dengan jenis dan fungsi lebih beragam.
Bukan hanya tentang persiapan menghadapi persalinan, juga pengetahuan tentang pemberian ASI eksklusif, perawatan bayi baru lahir, hingga kelas pijat bayi.
Bahkan juga bisa menjadi wadah untuk sharing dengan pengajar dan peserta lain yang sudah lebih dahulu menjadi orangtua. Dengan begitu, Ibu pun lebih siap secara mental dan skill dalam menjalani kehidupan baru bersama sang buah hati.
Salah satu kelas prenatal yang dipilih adalah kelas senam hamil. Baik untuk kelahiran normal maupun sesar, senam hamil memberikan manfaat yang sama bagusnya untuk mendapatkan proses kelahiran yang nyaman dan lancar. Senam hamil terkadang juga melibatkan pasangan (ayah) sebagai pendamping/partner.
Baca juga: Senam Hamil Posisi Berdiri
Ibu hamil dapat mengikuti kelas ini saat usia kehamilan menginjak 28 minggu dan sudah mendapat izin dari dokter kandungan terkait dengan kesehatan janin. Soalnya, ada beberapa kondisi kehamilan yang tak disarankan untuk melakukan gerakan-gerakan pada senam hamil.
Menurut Bidan Tati dari RSIA Hermina Ciputat, Di kelas senam hamil, Ibu dan Ayah dapat melakukan berbagai aktivitas yang memberikan pembelajaran dengan tujuan;
Baca juga: Senam Hamil Posisi Merangkak
- Memperkuat dan melenturkan otot sehingga tidak kaku. Ini berguna untuk mengurangi keluhan selama hamil, seperti: sakit punggung, pegal-pegal, bahkan kaki bengkak. Selain itu, dengan semakin lenturnya otot, persalinan normal pun menjadi lebih lancar.
- Melatih pernapasan, sehingga mamil bisa memiliki tenaga cukup saat mengejan. Menerapkan pernapasan yang baik juga membuat asupan oksigen ke tubuh menjadi maksimal dan memperlancar peredaran darah, sehingga berdampak baik bagi kesehatan janin.
- Melatih teknik relaksasi, berguna untuk mengurangi stres dan meningkatkan mood selama kehamilan, mengurangi kegelisahan menjelang pesalinan, serta membantu mamil menerapkan sugesti yang baik pada janin. (*)