Alasan Tanggal Kelahiran Bayi Begitu Penting

By Soesanti Harini Hartono, Kamis, 14 September 2017 | 04:30 WIB
Waspada! Dampak Memilih Tanggal Kelahiran (Puri)

Nakita.id - Mulai dari hamil hingga nanti melahirkan, baik Ibu maupun dokter kandungan pasti sudah memperhitungkan tanggal kelahiran bayi. Namun, kebanyakan kasus kelahiran bayi, tanggal ini cenderung sering meleset.

Hingga USG pertama dilakukan, tanggal kelahiran dihitung dengan menggunakan peraturan Naegle, yaitu bayi yang berusia 40 minggu setelah tanggal menstruasi terakhir ibu.

Cara ini pula yang sering dijadikan acuan kalkulator tanggal kelahiran bayi melalui aplikasi online. Selama pemeriksaan kandungan dengan ultrasound, pengukuran janin diambil dan digunakan untuk menghitung tanggal kelahiran yang lebih akurat.

Baca juga : Ketahui Bakat dan Minat Anak Berdasarkan Bulan Lahirnya

Namun, seperti yang kita tahu, tanggal lahir tak selalu tepat sasaran. Akibatnya, banyak perempuan mengalami kekecewaan karena harus menunggu lagi untuk bertemu pertama kali dengan si buah hati.

Profesor Steve Robson, juru bicara Royal Australian and New Zealand College of Obstetricians and Gynecologists mengatakan, mengetahui tanggal lahir bayi memungkinkan penyedia layanan kesehatan untuk memastikan bahwa hal-hal yang benar dilakukan pada saat yang tepat.

Dr Steve mencatat bahwa di banyak bagian dunia, satu-satunya informasi yang dimiliki perempuan adalah tanggal dari periode menstruasi terakhirnya.

"Tanggal kelahiran yang tepat sangat penting untuk perawatan kehamilan yang baik, jadi semakin banyak informasi yang kita miliki semakin baik. Hal ini semakin penting, semakin tua seorang ibu, dan risiko khusus bagi ibu berusia 40-an, dan untuk kehamilan rumit, seperti kehamilan kembar," jelasnya.

Baca juga : Ternyata, Ini Cara Menghitung Perkiraan Tanggal Melahirkan

Dr Steve mengatakan bahwa setelah 40 minggu, risiko kelahiran yang buruk mulai meningkat, jadi penting bagi pihak rumah sakit mengetahui kapan bayi akan mencapai usia kehamilan 40 minggu.

Ini sangat penting untuk kehamilan kembar dan untuk ibu yang lebih tua (yang berusia di atas 40 tahun). Melahirkan lebih dari seminggu hingga dua minggu setelah perkiraan tanggal kelahiran bisa menimbulkan risiko yang lebih tinggi.

Namun, ada risiko pula bagi ibu hamil jika mencoba melahirkan bayi terlalu dini.

Seberapa akurat perhitungan tanggal kelahiran bayi? Para ilmuwan dari Thomas Jefferson University telah menemukan bahwa pemindaian rutin untuk mengukur panjang serviks pada akhir kehamilan dapat memprediksi kapan seorang perempuan akan masuk ke dalam proses persalinan.

Sampai saat ini, mengukur panjang serviks telah digunakan untuk membantu mendeteksi perempuan dengan kemungkinan persalinan prematur yang tinggi, di mana serviks lebih pendek.

Para periset menemukan, ketika serviks berukuran lebih dari 30 mm pada tanggal kelahiran, ia memiliki kesempatan kurang dari 50 persen untuk melahirkan dalam waktu tujuh hari. Namun, bila serviks berukuran 10 mm atau kurang, perempuan memiliki lebih dari 85 persen kesempatan melahirkan dalam tujuh hari.

Baca juga : Tanggal Perkiraan Persalinan Bisa Berubah. Ini Penyebabnya

Penulis senior Dr Vincenzo Berghella, direktur kedokteran janin ibu di Rumah Sakit Thomas Jefferson University menambahkan, memiliki tanggal kelahiran yang lebih akurat dapat membantu mengurangi kecemasan perempuan saat menghadapi persalinan.

"Perempuan selalu meminta waktu kelahiran yang lebih baik untuk membantu mereka mempersiapkan cuti kerja, atau membuat rencana darurat untuk perawatan selama persalinan," kata Dr Vincenzo. (*)