Berita Kesehatan: Ramalan Pemenang Nobel Bidang Kedokteran 2018, 'Kanker Berkurang, Tapi Tak Akan Hilang'

By Soesanti Harini Hartono, Jumat, 7 Desember 2018 | 14:56 WIB
Pemenang Hadiah Nobel dalam Fisiologi atau Kedokteran Tasuko Honjo dan James P. Allison pada konferensi pers di Institut Karolinska di Solna, Stockholm, Swedia, 06 Desember 2018. (EPA)

Nakita.id.- Para pemenang Hadiah Nobel Kedokteran tahun ini mengatakan mereka mengharapkan kemajuan substansial untuk mengobati kanker dalam beberapa dekade mendatang, meskipun tidak mungkin penyakit ini dapat dihilangkan sepenuhnya.

Baca Juga : Berita Kesehatan Inovatif: Tanpa Biopsi, Kini Deteksi Kanker Paru-paru Hanya Lewat Embusan Napas

James Allison dari Amerika Serikat dan Tasuku Honjo dari Jepang membuat pernyataan saat konferensi pers (06/12/2018), sebelum menerima hadiah 9 juta-kronor atau sekitar 1,7 milyar Rupiah.

Mereka dinobatkan sebagai pemenang dalam bidang kedokteraan menyangkut penilitian dan pekerjaan mereka dalam imunoterapi - mengaktifkan sistem pertahanan alami tubuh untuk melawan kanker.

"Temuan kami disambut positif oleh dunia kedokteran setelah melewati bertahun-tahun uji coba imunoterapi.

Kami akan mendekati beberapa kanker untuk diterapi," kata Allison, mengutip kemajuan terhadap beberapa bentuk kanker termasuk melanoma (kanker kulit).

Baca Juga : Berita Kesehatan: Ribuan Pasien Meninggal Setiap Tahun di AS Karena Pelayanan Kesehatan Buruk

Namun kata Allison yang diiyakan oleh Honjo, "Dunia tidak akan pernah bebas kanker."

Honjo mengatakan ia mengharapkan bahwa imunoterapi pada akhirnya akan digunakan untuk melawan sebagian besar kanker, sering dalam kombinasi dengan radiasi atau kemoterapi.