Panas Dalam Adalah Penyakit HOAX yang Masih Dipercaya Hingga Saat Ini

By je, Rabu, 20 September 2017 | 04:00 WIB
Panas Tak Kunjung Turun Meski Diberi Obat Demam (Ipoel )

Nakita.id - Dalam ilmu kedokteran Tiongkok (TCM), panas dalam disebut shanghuo. Ciri-ciri seseorang mengalami shanghuo alias panas dalam adalah kerongkonan merah, ada pembengkakan amandel, badan terasa ngilu, demam atau biasa dikenal dengan panas dingin, yaitu badan jika diraba panas, tapi orang tersebut merasa kedinginan.

Di Cina, seseorang yang didiagnosis shanghuo akan diminta untuk bedrest alias istirahat total, minum banyak, dan mengonsumsi banyak buah-buahan berwarna cerah. Terapi tersebut tidak salah, kok. Ini sejalan dengan pengobatan secara medis yang kita kenal. Pasalnya, shanghuo bukanlah penyakit, melainkan sebuah gejala penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus. Penanganannya tidak lain adalah istirahat, cukup minum, dan cukup asupan nutrisi, khususnya yang bisa meningkatkan daya tahan tubuh dan itu banyak terdapat pada buah-buahan berwarna cerah.

Baca juga: Tingkatkan Daya Tahan Tubuh

Selain karena infeksi virus, kondisi seperti disebutkan di atas bisa juga dikarenakan penyakit non-infeksi, seperti penyakit autoimun dan penyakit endokrin. Tentu penanganannya tidak cukup dengan istirahat, minum, dan makan, tetapi perlu terapi lainnya yang sesuai dengan kondisi pasien saat itu.

Dalam pengobatan medis, jika seseorang mengalami keluhan seperti panas dalam, dokter akan memeriksa kondisi klinis dan anamnesis. Kemudian,  memberikan terapi pertama, seperti bedrest. Namun, dokter akan mewanti-wanti jika sakit berlanjut atau memburuk dalam tiga hari, segera kontrol kembali. Nah, di sini dokter akan melakukan pemeriksaan lebih spesifik, bisa cek laboratorium dan sebagainya yang dianggap perlu untuk menegakkan diagnosis.

Pengobatan TCM lain lagi, pemeriksa atau dokter TCM mendiagnosis pasien dengan keluhan panas dalam melalui  pemeriksaan visual, yang biasanya didasarkan pada penilaian subjektif dokter, tidak ditentukan parameter diagnostik objektif.

Baca juga: Panas Tak Kunjung Turun Meski Diberi Obat Demam

Nah, yang jadi masalah adalah masyarakt hingga kini memercayai bahwa panas dalam itu sebuah penyakit yang harus ditangani dengan obat A, larutan B. Jadinya, banyak orang melakukan hal yang seharusnya tidak dilakukan.

Untuk itu, bila kita atau anak merasakan apa yang disebut panas dalam atau di Jawa dikenal dengan istilah pancingan, yang perlu dilakukan adalah mengamati kondisi tubuh. Caranya dengan mengukur suhu tubuh menggunakan termometer, melihat apakah masih ada kesadaran atau tidak, lalu mencukupi kebutuhan gizi harian dari makanan, boleh ditambah minum oralit sebagai pengganti cairan tubuh yang banyak hilang saat tubuh sedang demam, dan istirahat total selama tiga hari.

Baca juga: Trik Mudah Meningkatkan Kekebalan Tubuh Bayi Agar Tak Gampang Sakit

Jika dalam tiga hari kondisi tubuh membaik, berarti imunitas tubuh bisa mengatasi infeksi virus yang masuk. Namun jika dalam tiga hari kondisi memburuk atau sakit tidak kunjung sembuh, itu tandanya kita memerlukan pemeriksaan yang lebih spesifik untuk memperoleh diagnosis yang tepat, sehingga mendapatkan penanganan yang tepat.

Ingat-ingat, ya, Bu ... panas dalam itu bukan penyakit, melainkan gejala penyakit.