Acha Septriasa Resmi Jadi Ibu! Video Persalinannya Ungkap Seberapa Besar Perjuangannya

By Saeful Imam, Jumat, 22 September 2017 | 05:00 WIB
Acha Septriasa Resmi Jadi Ibu! Video Persalinannya Ungkap Seberapa Besar Perjuangannya (Saeful Imam)

Nakita.id - Waktu yang ditunggu-tunggu tiba! Artis tanah air Acha Septriasa resmi menjadi seorang ibu setelah melahirkan di Royal Hospital for Women Sydney, Australia pada 20 September lalu, pukul 12.14 waktu NSW.

Anak pertamanya yang berjenis kelamin perempuan ini lahir dengan proses persalinan normal yang membutuhkan waktu 28 jam.

Pasangan Acha dan suaminya Vicky Kharisma ini juga sekaligus mengumumkan nama bayi mereka, yaitu Bridgia Kalina Kharisma.

Bayi cantik dan sehat ini punya bobot 3,2 kilogram serta panjang 47 sentimeter.

 

(Baca juga : Seorang Ibu Melahirkan Normal dalam Kondisi Tidur Siang)

Dilansir dari laman Tribunnews, persalinan normal yang dijalani perempuan 28 tahun tersebut sempat membuatnya ingin menyerah.

Hal itu diungkapkan oleh ibunda Acha, Rita Emza saat dihubungi wartawan pada Rabu (20/09/2017).

"Sempat (menyerah) juga, sampai dia (teriak) terserah deh apa aja. Terus dibimbing lagi buat atur napas lagi yang bagus," kata Rita.

Beruntung dokter yang menangani persalinan Acha sudah ahli mengatur pernapasan.

"Ya kata dokter, pintar atur pernapasannya. Memang (proses melahirkannya) agak berat. Rahimnya tebal apa yah katanya, jadi agak lama," ucapnya.

Namun, karena rumah sakit di Australia selalu mengusahakan setiap ibu untuk melahirkan dengan proses persalinan normal, Acha pun akhirnya bertahan.

(Baca juga : 7 Tip Agar Ibu Mudah Melahirkan Normal)

"Kalau di sini memang harus normal walau sakit. Kasihan sih," ucapnya.

Selain itu, rumah sakit tidak memerbolehkan ibu hamil yang belum pembukaan tujuh untuk datang ke rumah sakit.

Hal itu membuat Acha sempat beberapa kali pulang-pergi rumah sakit.

"Sampai dia sudah ada tanda-tanda dan nunggu harus pembukaan itu. Jadinya lumayan berat untuk Acha kemarin," tutupnya.

Kira-kira kenapa ya ibu hamil bisa lama dalam persalinannya?

Berikut beberapa faktor penyebab persalinan lama: 

• His yang tidak efisien.

Ibu memang merasakan his atau mulas tetapi tidak cukup kuat untuk mengeluarkan bayi.

His yang tidak kuat biasanya dirasakan sedikit-sedikit dan tidak terlalu menekan.

Padahal untuk mengeluarkan bayi, his atau mulas harus cukup kuat, juga intensitasnya sering atau datang kontinu tak henti-henti.

Untuk meningkatkan mulas biasanya dokter memberikan suntikan induksi, sambil terus melakukan evaluasi antara munculnya mulas dengan pembukaan jalan lahir minimal 1 cm per jam.

(Baca juga : 3 Artis Ini Melahirkan Normal, Cepat Serta Lancar, Yuk Tiru Triknya)

• Posisi janin membuat persalinan lama

Di usia kehamilan 34 minggu letak janin masih bebas, kepala boleh jadi berada di atas sedangkan kaki di bawah atau sebaliknya.

Menjelang usia kelahiran, 38—40 minggu, janin biasanya sudah siap lahir dengan posisi kepala di bawah, kaki di atas, dan tangan lurus searah kaki, dengan wajah menghadap ke perut.

Meski begitu, tak sedikit janin siap lahir dengan posisi tidak pas; ada yang malpresentasi, artinya bokong bayi di bawah dengan kaki ke atas atau tertekuk, ada pula yang malposisi, yakni posisi kepala bayi sudah berada di bawah tetapi tidak pas, miring ke kiri-ke kanan atau tertelungkup.

Berbagai posisi itu dapat membuat persalinan menjadi lama.

• Janin terlalu besar.

Ukuran janin yang terlalu besar bisa mempersulit persalinan dan membuat melahirkan menjadi lama, selain juga memperbesar risiko perobekan perineum (dinding antara vagina dan anus) yang cukup parah. Berat janin sebaiknya tidak lebih dari 3.500 g.

(Baca juga : Kebiasaan Saat Hamil Ini Dapat Membantu Ibu Melahirkan Secara Normal)

• Kelainan jalan lahir.

Bila ibu mengalami kelainan jalan lahir, seperti panggul sempit, kelainan pada serviks, vagina, juga adanya tumor, akan memperlama proses persalinan lantaran kondisi tersebut membuat janin sulit melaluinya.

Jika terlalu sempit, misal, bayi tak akan muat, sehingga pembukaan pun tak kunjung meningkat. Proses melahirkan pun menjadi lama. 

Itulah mengapa, pemeriksaan dalam penting dilakukan di awal kehamilan, apakah ada kelainan atau tidak, supaya dokter bisa merencanakan persalinan normal atau operasi. Persalinan atau melahirkan lama pun dapat dihindarkan.