Biarkan Anak Belajar Bermain Sendiri Saat Ibu Beberes Rumah

By Dini Felicitas, Senin, 25 September 2017 | 23:00 WIB
Biarkan anak belajar bermain sendiri saat Ibu perlu bekerja. (Dini Felicitas)

Nakita.id - Sebagai orangtua, terkadang Ibu merasa bingung apakah telah mengambil pilihan yang tepat untuk si Kecil. Apakah selama ini Ibu sudah menjadi Ibu yang baik bagi anak-anak? Apakah Ibu telah berusaha memberikan hal-hal terbaik bagi mereka?

Pertanyaan-pertanyaan ini akan selalu mengikuti Ibu sepanjang menjalani peran sebagai orangtua. Satu hal yang perlu diketahui, menjadi orangtua adalah suatu tugas yang sifatnya jangka panjang. Artinya, apa yang Ibu lakukan pada hari ini mungkin belum langsung terlihat hasilnya dalam satu-dua hari ke depan, namun bisa hingga bertahun-tahun mendatang.

Lalu, bagaimana  cara Ibu memastikan agar apa yang dilakukan pada hari ini bisa menjadi fondasi bagi anak-anak untuk tumbuh menjadi sosok yang kuat, sehat, dan bahagia saat dewasa nanti? Nah, berikut ini adalah lima hal yang sebaiknya tidak Ibu lakukan saat mengasuh si Kecil, karena bisa berdampak buruk terhadap perkembangan karakternya:

1. Memberikan hadiah saat mencapai hasil yang baik Tidak seperti anggapan orang pada umumnya, memberikan hadiah, seperti stiker, mainan, atau pujian, bukanlah cara yang baik untuk memotivasi anak.

Memberi hadiah membuat anak jadi tergantung pada motivasi yang datang dari luar. Jadi, dia melakukan hal baik untuk mendapatkan sesuatu. Bukan karena menyukainya, tapi karena ingin dapat hadiah. Begitu hadiah tidak diberikan, motivasinya pun lenyap. Si Kecil pun enggan meneruskan perilaku baiknya.

Cara terbaik memberi motivasi anak adalah dengan membuatnya termotivasi dari dalam dirinya sendiri. Misalnya karena merasa senang saat melakukan sesuatu, atau saat menghadapi tantangan. Ketimbang hanya memuji, "Kamu hebat!" Ibu bisa katakan, "Ibu bangga sewaktu kamu bangun lagi sewaktu jatuh di lomba lari, lalu lari sampai garis finis tanpa menangis!".

Berfokuslah pada proses, bukannya hasil, saat memuji anak. Jarang anak bisa melakukan suatu hal dengan benar hanya dalam satu kali mencoba. Jadi, kesanggupan untuk mencoba dan mencoba lagi itu penting. Nah, itulah yang perlu dapat pujian.

2. Menemani anak bermain 24 jam sehari Menjadi orangtua yang bertanggung jawab bukan berarti menemani si Kecil 24 jam sehari, 7 hari seminggu. Sehari-hari, si Kecil perlu belajar bermain mandiri dan ini adalah keterampilan yang penting untuk ia miliki. Selain jadi lebih pintar mengatasi rasa bosan, ia pun bisa belajar banyak hal selama bermain sendiri tanpa diinterupsi oleh Ibu.

Biarkan si Kecil tenggelam dalam permainannya sendiri, dan manfaatkan waktu tersebut untuk menyelesaikan pekerjaan di rumah, beristirahat sejenak, atau menikmati secangkir minuman hangat untuk mengusir lelah.

3. Menyelesaikan semua masalah anak Kemampuan menyelesaikan masalah adalah kemampuan yang penting bagi anak. Supaya ia bisa menguasainya, Ibu perlu menahan diri untuk ikut campur dan memberinya kesempatan untuk mengatasi masalahnya sendiri.

Meski si Kecil sepertinya terlalu kecil untuk mengupas pisang, biarkan ia mencobanya. Bantulah dia beberapa menit kemudian hanya jika ia memintanya. Kalau tidak minta bantuan, biarkan saja. Saat ia berhasil melakukannya (meski pisang sudah hancur berantakan), ia telah menuntaskan satu keahlian baru.

4. Selalu berusaha terlihat sempurna di depan anak Tidak ada manusia yang sempurna, begitu juga orangtua. Ibu pun tidak luput dari kesalahan, baik di kantor, di rumah, atau di mana pun juga-termasuk di hadapan anak.