Anak Mengalami Bully, Siapa Sangka Berisiko Tinggi Bagi Kesehatan Mental

By Rizqa Widiasti, Selasa, 18 Desember 2018 | 17:50 WIB
OCD (Obsessive Compulsive Disorder), yaitu istilah medis untuk mengatakan bahwa sesuatu di dalam tub (iStock/SIphotography)

Nakita.id – Tahukah moms, menurut para peneliti King's College, London, Inggris, selain menyebabkan perubahan psikologis, intimidasi juga dapat mengubah struktur fisik otak remaja.

Pembullyan yang dilakukan dapat menyebabkan trauma selama masa remaja sehingga berdampak pada kesehatan mental.

Dampaknya bisa melalui perubahan struktural otak, demikian menurut penelitian yang diterbitkan dalam Molecular Psychiatry.

Baca Juga : Ussy Laporkan Hampir 20 Akun yang Bully Anaknya, Aurel Hermansyah: Kalau Aku Laporin Juga Udah Berapa Juta yang Kena?

Untuk peneliti studi menganalisis data, kuisioner, dan pemindaian otak dari 682 peserta dari Inggris, Irlandia, Perancis dan Jerman.

Pemindaian otak resolusi tinggi dicatat dari peserta ketika mereka berusia 14 dan 19 tahun.

Temuan menunjukkan bahwa 36 dari 682 anak muda telah mengalami bullying yang kronis.

Perubahan volume otak, tingkat depresi, kecemasan, dan hiperaktif pada usia 19 dicatat.