Rahmat juga membantah adanya kabar tsunami lanjutan di wilayah tersebut.
Sebab, tide gauge (pendeteksi tsunami) dan sensor di Cigeulis tidak menunjukkan adanya kenaikan gelombang permukaan air di Selat Sunda dan aktivitas vulkanik anak gunung Krakatau yang signifikan.
"Yang pasti kami dari BMKG tidak mencatat adanya satu hal signifikan dan serius sehingga adanya tsunami susulan. Saya khawatir situasi ini dimanfaatkan orang yang tidak bertanggung jawab untuk memancing situasi yang menambah panik," kata Rahmat. Rahmat juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak beraktivitas di sekitar kawasan Selat Sunda, di wilayah pesisir pantai maupun kawasan Gunung Krakatau.
Baca Juga : Video Detik-detik Band Seventeen Tersapu Tsunami Saat Manggung, Terdengar Teriakan Histeris
"Kita tunggu update status anak (gunung) Krakatau apakah ada peningkatan (aktivitas vulkanik). Kalau ada peningkatan ya tentunya kita harus kita waspadai," ungkapnya.
Namun Rahmat mengingatkan, potensi gelombang tsunami lanjutan bisa saja terjadi.
Sebab, saat ini BMKG memantau adanya aktivitas vulkanik anak gunung Krakatau dan gelombang tinggi akibat cuaca di perairan Selat Sunda.
Sehingga masyarakat harus mewaspadai dua hal tersebut.