Jangan Abaikan! Ini Tanda Stres dan Kecemasan yang Sering Dialami Batita

By Soesanti Harini Hartono, Jumat, 13 Oktober 2017 | 05:30 WIB
Jangan Sampai Anak Stres (Santi Hartono)

Nakita.id - Anak-anak dari semua umur mengalami stres dan kecemasan, namun mereka akan meresponsnya secara berbeda-beda tergantung pada usia, kepribadian, dan bahkan mekanisme penanganan pribadi mereka.

Bisa jadi sangat sulit bagi para orangtua, terutama bagi orangtua batita, untuk mengenali tanda-tanda stres atau kecemasan pada anak mereka.

Ada kemungkinan bahwa stres bukan hanya disebabkan oleh langkah besar, tapi pengalaman baru lainnya yang muncul sebagai hasil perpindahan.

Bahkan perubahan kecil dan tampaknya tidak penting bisa membuat anak sulit merasa nyaman. Diperlukan lebih dari beberapa bulan agar hal yang membuat si kecil tak nyaman menjadi nyaman dan terbiasa.

Anak-anak umumnya tidak memiliki kemampuan untuk menjelaskan perasaan mereka, yang sebaliknya ditunjukkan dengan perubahan perilaku. Untuk membantu si kecil dalam mengatasi emosi yang membingungkan, cobalah tip berikut ini:

(Baca juga : Ibu di Rumah Melulu, Bayi Bisa Stres. Percayalah)

1. Bagi batita yang (secara harfiah) tidak bisa menjelaskan perasaannya: Sering menempel atau keterikatan adalah insting anak yang merasa cemas.

Ini mungkin sangat umum terjadi tidak hanya pada saat terjadi perubahan besar dalam keluarga, tapi juga bisa terjadi saat Ibu mencoba membantu ia melalui transisi tonggak seperti melepaskan botol susu.

Solusi: Anak kemungkinan besar ingin bertahan pada sesuatu, apa saja, ketika segala sesuatu di sekitarnya tampak telah berubah. 

Sementara anak lebih suka berpegangan erat atau menempel pada Ibu, cobalah menawarkan barang-barang lain untuk bisa dibawa kemana-mana. Jika memungkinkan, cobalah untuk mempermudah anak melalui setiap perubahan atau transisi baru.

(Baca juga : Dampak Mengejutkan Pada Janin Saat Ibunya Stres)

2. Bagi batita yang sulit tidur: Anak kecil yang tidak bisa menjelaskan kepada Ibu bahwa mereka merasa kesal dan khawatir mungkin mulai menampilkan perilaku yang memberi tanda bahwa ada yang salah. Di antara perubahan tersebut mungkin adalah masalah tidur.

Solusi: Anak yang stres mungkin mulai mengalami teror malam atau mulai tidur nyenyak. Fase ini anak mungkin sulit tidur atau malahan nyenyak. Untuk itu, pastikan anak selalu aman.

Ibu tidak perlu mengantarkan anak ke tempat tidur atau tidur di sampingnya, karena ini hanya akan mengembangkan kebiasaan buruk. Tapi, Ibu bisa duduk bersamanya, dan dengan lembut mencoba menenangkannya sampai ia rileks lagi.

(Baca juga : Jangan Diabaikan, 7 Hal ini Menandakan Bayi Sedang Stres)

3. Bagi batita yang bermasalah dengan perilaku: Regresi adalah tanda klasik lain dari stres masa kecil. Seorang batita yang telah berhasil dilatih menggunakan toilet mungkin mulai sering mengalami cedera, terutama akibat jatuh.

Solusi: Perubahan mayor, terutama rasa kehilangan atau kelahiran saudara baru, dapat memacu jenis kecemasan dan reaksi ini pada batita.

Singkatnya, tekanan untuk bertindak seperti anak "besar" bisa menguasai si kecil dan membuatnya merasa jatuh kembali ke tahap awal perkembangan ketika keadaan menjadi lebih mudah dan aman.

Hal ini bisa membuat frustrasi orangtua, tapi jangan mengkritik anak karena bersikap ini. Sebagai gantinya, buat ia berkeinginan untuk melakukan hal-hal besar.

Ketika batita mengalami stres akibat perubahan besar, waktu yang akan membantu anak terbiasa dengan situasi baru. Sementara itu, konsistensi dan banyak kesabaran serta cinta akan sangat membantu anak mengatasi stres dan kecemasan. (*)