Nakita.id.- Mendidik anak merupakan kewajiban dan amanah yang dikaruniakan kepada para orangtua. Tidak hanya kasih sayang yang menjadi dasar utama orangtua dalam mendidik anak, ataupun pemenuhan kebutuhan secara materi.
Dalam mendidik anak tentu kita berharap sudah melakukan yang terbaik bagi anak. Namun tak dapat di pungkiri orangtua juga manusia yang pada dasarnya juga belajar setiap harinya dalam mendidik.
Baca juga: 5 Kesalahan Dalam Mendidik Anak yang Paling Sering Dilakukan
Dalam budaya Indonesia tentu sudah tidak asing dengan ungkapan klasik saat kita baru bisa belajar jalan, “Aduh kodoknya nakal bikin Adek jatuh,” lalu sang Ibu akan pura-pura memukul kodok bayangan padahal tidak salah apa-apa.
Padahal tipe didikan macam ini akan membentuk anak menjadi pengecut yang tidak mampu menerima kesalahanya sendiri dan berbalik menyalahkan orang lain atas kesalahannya.
Dalam mendidik anak orangtua juga sering melakukan kebohongan-kebohongan pada anak. Seperti saat anak diajak ke supermarket dan minta es krim sang Ibu berkata, “Tidak usah beli tidak enak.” Padahal pesan yang ingin disampaikan adalah nggak usah beli es krim.
Kali lain Ibu berkata, “Ayo mandi, abis mandi kita jalan-jalan." Setelah byar-byur dengan semangat ternyata jalan-jalannya nggak jadi karena Ibu memilih selonjoran menonton televisi.
Baca juga: Kesalahan Orangtua Ini Penyebab Anak Tak Bahagia
Nah, rupanya contoh-contoh di atas merupakan "kumpulan" kesalahan yang dapat menghambat pembentukan pola perilaku anak. Apa sajakah kesalahan itu?
- Inkonsistensi. Contoh inkonsistensi adalah ketika kita meminta anak untuk mandi kitanya belum mandi. Ingat Ibu Ayah, ada pepatah parent by example, anak akan melihat perilaku keseharian kita dan menduplikasinya. Jangan marah kalau kelak si anak sering bersikap plin-plan dalam hidupnya.
- Terlalu banyak intervensi. Kita kerap kali melakukan intervensi yang justru membuat anak-anak ketergantungan terhadap pertolongan kita. Contohnya, ketika anak mengalami kesulitan mengerjakan pekerjaan rumah, kita lalu membuatkannya. Padahal anak seharusnya dibimbing step by step dan diarahkan bagaimana membuat PR-nya.
Baca juga: 4 Kesalahan Dalam Mendidik Anak Agar Cerdas
- Membanding-bandingkan. Kita kerap membanding-bandingkan kondisi kehidupan yang dulu kita alami dengan apa yang mereka alami dan rasakan sekarang. Padahal ini salah ya, Bu karena zaman sekarang tentu berbeda dengan zaman para orangtua dahulu tumbuh dan berkembang. Atau bisa juga kita membandingkan kemampuan si anak dengan anak lain yang tentunya bakat dan minat setiap anak berbeda.(*)