Trik Mudah Menyapih Anak Agar Tak Mengalami Trauma

By Soesanti Harini Hartono, Senin, 23 Oktober 2017 | 09:30 WIB
Menyapih umumnya melibatkan 3 proses. Pertama dihentikannya kebiasaan mengisap. Kedua, digantinya makanan cair dengan makanan padat atau lunak dan terakhir berarti berkurangnya kontak anak dengan Ibu. (Santi Hartono)

Nakita.id - Menyapih diartikan sebagai kegiatan menghentikan kegiatan mengisap susu Ibu, oleh beberapa ahli dianggap mempunyai arti yang sangat penting karena mempunyai hubungan yang erat dengan masalah kepuasan oral.

Otto Fenichel seorang tokoh psikoanalisis menyatakan bahwa menyapih itu dapat menimbulkan kehilangan kepuasan oral pada anak yang bila dilakukan terlalu dini akan menimbulkan kerinduan untuk dapat terus dipenuhinya.

Sehingga kekecewaan yang dialami pada saat ini akan menimbulkan efek di kemudian hari yaitu terbentuknya karakter yang bersifat pesimis dan sadis.

Maka dari itu Ibu perlu menunggu waktu yang tepat untuk menyapih bayi. Saat ini rata-rata anak sudah bisa disapih saat usia 4 tahun.

Baca juga: Terungkap! 10 Langkah Menyapih Anak dengan Aman dan Nyaman

Menyapih harus dilakukan secara bertahap dan bukan tiba-tiba dan umumnya melibatkan 3 proses. Pertama dihentikannya kebiasaan  mengisap. Kedua, digantinya makanan cair dengan makanan padat atau lunak dan terakhir berarti berkurangnya kontak anak dengan Ibu.

Jika Ibu tiba-tiba berhenti menyusui akibatnya payudara Ibu akan menjadi bengkak dan mengalami infeksi payudara. Tingkat hormon akan turun dan depresi bisa terjadi.

Penyapihan yang dilakukan dengan tiba-tiba menyebabkan trauma emosional pada bayi karena menyusu bukan hanya sumber makanan untuknya namun juga sumber keamanan dan kenyamana emosional.

Baca juga: Perlu Dicoba, Ini 5 Cara Mudah Menyapih Batita

Meski pada awalnya akan sulit karena anak akan semakin rewel. Berikut adalah cara aman agar menyapih tak menimbulkan traumatis pada anak.

Pilih yang Mana, Sendok atau Botol untuk Menyapih Bayi?

- Kurangi perlahan-lahan. jangan memaksanya untuk berhenti total. - Penyapihan dapat berjalan lancar bila ada dukungan positif dari suami. Selain itu, berbicaralah pada anak ketika ingin menyapih  walaupun kemampuan komunikasinya belum berkembang baik. - Berikan camilan. Salah satu alasan anak menyusui adalah karena lapar, sediakan selalu makanan biasa, makanan ringan dan minuman untuk meminimalkan rasa lapar dan haus. - Alasan lain anak ingin menyusu adalah bosan. Cobalah ubah rutinitas harian untuk meminimalkan situasi dia ingin menyusui. Cobalah alihkan perhatiannya dengan camilan atau ajak jalan-jalan keluar.  - Tunda makan. Cobalah menunda makan jika Ibu sudah menyusuinya beberapa kali sehari. - Teteskan beberapa tetes ASI pada bibir atau lidahnya. Jika Ibu menggunakan susu formula untuk mengganti ASI, berikan beberapa tetes ASI pada bibir atau lidahnya. (*)