Air Liur Berlebihan Selama Kehamilan. Bahayakah untuk Janin?

By Soesanti Harini Hartono, Jumat, 27 Oktober 2017 | 03:00 WIB
Air liur berlebihan saat hamil muda adakah bahayanya? (Gisela Niken)

Nakita.id - Gejala yang sering dialami ibu hamil memang tidak dapat dihindari, bahkan dalam kondisi medis, gejala kehamilan terkadang aneh.

Kebanyakan perempuan mengalami penyakit yang lazim seperti morning sickness, sembelit, kembung, perubahan payudara dan banyak lainnya.

Namun, ada beberapa gejala yang tidak banyak diketahui orang. Gejala yang dimaksud adalah air liur yang berlebihan, yang juga disebut ptyalism. Hal ini juga bisa disebut sebagai sialore.

Untuk diketahui, saliva adalah cairan yang disekresikan oleh kelenjar di mulut. Kandungan utama air liur hanyalah air. Selain ini, air liur mengandung protein dan mineral yang membantu dalam pencernaan makanan.

Air liur sangat penting bagi tubuh yang sehat, terutama kesehatan mulut. Ini membantu mengunyah, mendeteksi rasa, menelan, dan juga melindungi gigi dan gusi dari kuman.

(Baca juga : Air Liur Berlebihan Saat Hamil Muda, Atasi Dengan Cara Ini)

Pada orang normal, air liur yang dihasilkan sekitar satu setengah liter air liur setiap hari. Cukup banyak, bukan? Tetapi  hampir tidak ada yang menyadari hal ini karena menelan air liur terjadi secara pasif.

Dalam kasus ibu hamil, jumlah air liur bisa meningkat hingga dua liter atau bahkan lebih tinggi lagi, yang sering kali bikin si ibu jadi tidak nyaman. 

Mengapa saliva berlebihan terjadi pada ibu hamil? Sebenarnya air liur berlebihan tidak terjadi pada ibu hamil saja. Itu bisa terjadi pada siapa saja, tapi banyak ditemukan di kalangan ibu hamil.

Alasan untuk penyakit ini begitu sulit dideteksi sehingga bidang medis pun tidak memiliki jawaban konkret untuk itu. Namun, beberapa penyebab yang mungkin diyakini bertanggung jawab, akan dibahas di bawah ini. 

Laporan menunjukkan bahwa dalam banyak kasus, air liur berlebihan terjadi selama trimester pertama sekitar minggu keenam atau bahkan lebih awal dan nantinya akan menghilang secara perlahan.

Agar lebih tepat, air liur yang berlebihan terjadi pada awal morning sickness dan hilang saat gejala ini berhenti. Beberapa perempuan yang harus mengalami kondisi ini harus bersabar menghadapi hal ini selama masa kehamilan mereka.