Penyebab dan Solusi Menghadapi Batita yang Lengket Pada Ibunya

By Soesanti Harini Hartono, Senin, 30 Oktober 2017 | 06:00 WIB
Ajarkan Anak Belajar Lebih Bersyukur dengan Tip Ini (Avrizella Quenda)

Nakita.id - Anak-anak usia batita pada umumnya memang tidak mau jauh-jauh dengan ibunya. Mau kemana saja harus ditemani ibu. Duh, Ibu pasti kerepotan karena anak tidak mau ditinggal semenit pun. Gimana ya cara menghadapinya?

Penelitian menunjukkan, hampir semua batita pada satu waktu akan menuju tahap menempel dengan orangtua atau istilah sekarang clingy dalam perkembangannya. Kebiasaan ini dimulai sekitar usia 15 bulan sampai dua tahun dan bahkan bisa lebih lama.

Baca juga : 5 Langkah Tepat Agar Si Kecil Tak Nempel Terus

Penyebab umum batita lengket biasanya berawal dari kurangnya kepercayaan Ibu untuk meninggalkan anak dalam asuhan orang lain, sehingga anak sadar bahwa ia hanya memiliki Ibu di kehidupannya.

Bisa pula disebabkan karena kedatangan bayi baru, sehingga anak akan merasa takut dikesampingkan dan tidak diperhatikan lagi. 

Bisa juga karena tumbuh-kembangnya, contohnya, bahasa, tindakan dan pemahaman pada batita akan berkembang dan sementara itu, ia perlu menikmati petualangan-petualangan baru dan terkadang situasi baru membuat anak lebih mudah cemas dan takut. 

Ada juga batita yang memiliki watak yang suka menempel, sehinggas selalu  timbul perasaan ketidakpastian pada si batita.

Penyebab lain, munculnya separation anxiety atau kondisi tingkat kecemasan akan terjadi pada anak, terutama pada waktu tidur. Hal ini bisa disebabkan karena Ibu yang ’mentransfer’ kecemasan karena akan berpisah dengan anak. Secara tidak sadar, hal ini memengaruhi anak.

Meskipun wajar di usia batita, namun anak tak boleh terus lengket pada ibunya mengingat tumbuh kembangnya sedang maju pesat sehingga butuh ruang gerak yang lebih luas.

Baca juga : Trik Menghadapi Anak yang Suka Membantah

Solusi agar si batita mau sedikit melepaskan diri dari Ibu, pertama, Ibu dapat menunjukkan kasih sayang kepada batita dengan cara memahami perasaan dan ketakutannya.

Jika Ibu harus meninggalkannya di tempat penitipan anak, maka bantulah anak melakukan kegiatan menyenangkan sebelum Ibu akan pergi. Peluk dan yakinkan anak bahwa Ibu akan menjemputnya setelah selesai berkegiatan.