Kembali Heboh Makanan Kemasan Berbahaya! Cokelat Berulat dan Bihun Meleleh Saat Dibakar

By je, Jumat, 3 November 2017 | 09:00 WIB
makana berbahaya (je)

Nakita.id - Akhir Oktober 2017 dan awal November 2017 jagat maya kembali dibuat heboh oleh status warga facebook Lian Lubis yang mem-posting video ditemukannya ulat di dalam cokelat S…Q… serta bihun instan merek S… yang meleleh dan mudah dibakar. Lucunya, hebohnya baru sekarang, padahal statusnya itu tertanggal 30 Juli.

Dalam video cokelat berulat, beberapa orang sibuk memotong cokelat yang tadinya utuh, untuk membuktikan bahwa di dalam cokelat tersebut terdapat ulat atau belatung. “Foto … foto… laporkan kepada S … Q .…” papar salah seorang di antara mereka..

Memang benar, di video tersebut dengan jelas tampak keluar ulat berwarna putih setelah cokelat dibelah menjadi beberapa bagian. “Untung gw belum makan. Lu ya yang sudah makan tadi….” kata salah seorang di antara mereka dalam video tersebut.

Melihat tayangan video tersebut, tentu siapa pun akan geli dan bisa saja berpikir ulang untuk mengonsumsi produk tersebut. Sayangnya, hingga saat ini pihak dari produk terkait belum mengeluarkan tanggapan atau statement apa pun perihal berita video cokelat berulat.

Mengenai video lainnya, bihun meleleh dan mudah terbakar, pembuat video ingin sekali menunjukkan jika bihun tersebut terbuat dari bahan berbahaya. Dia fokus sekali menegaskan; bagaimana susahnya memotong bihun hingga akhirnya harus menggunakan gunting, dan dia pun memperlihatkan dengan saksama saat bihun dibakar.

Mengenai bihun dibakar, walau belum ada tanggapan atau statement dari produk yang bersangkutan, tetapi Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (Badan POM) telah memberikan penjelasan tentang produk makanan yang bisa terbakar.

Dalam situs resminya BPOM menjelaskan, bahan yang bisa terbakar kemungkinan memiliki kandungan rantai karbon (ikatan antar atom karbon) serta mengandung lemak/minyak dengan kadar air rendah. Terutama yang berbentuk tipis dan berpori, seperti kerupuk, krekers, dan makanan ringan lainnya, pasti akan terbakar/menyala jika disulut dengan api.

Jadi, percobaan membakar makanan tidak selalu bisa membuktikan bahwa  produk makanan tersebut mengandung plastik atau lilin.