Ibu hamil Tidak Perlu Makan Banyak

By je, Senin, 6 November 2017 | 01:30 WIB
Faktanya, bagi ibu hamil yang mengonsumsi permen tidak memberi efek berbahaya bagi diri dan bayi jika tidak mengidap diabetes gestasional. (Santi Hartono)

nakita.id - Karena sedang berbadan dua, tidak sedikit ibu hamil yang menerapkan pola makan untuk berdua atau porsi makannya dua kali lipat dari porsi biasanya. Itu kurang tepat, Bu. Justru makan banyak bisa menyebabkan peningkatan bobot yang tak terkendali, sehingga akhirnya membahayakan ibu dan janin.

Kenaikan berat badan rata-rata selama 9 bulan kehamilan adalah 12 kg. Kebutuhan energi total kehamilan diperkirakan 77 ribu Kalori. Selama 9 bulan, rata-rata 285 Kalori per hari. Bahkan, di Inggris hanya direkomendasikan peningkatan ekstra 200 Kalori per hari di trimester ke-3 saja. 

Jadi gampangnya, makanlah yang cukup, tidak berlebih, juga tidak kurang. Sehari 3 kali atau lebih dengan porsi kecil/sedikit yang dimaksudkan untuk mencegah mual-muntah. Asupannya tentu harus memenuhi gizi seimbang.

Supaya mudah, Ibu dalam sekali makan setidaknya mengonsumsi makanan hewani dan nabati, semisal, sarapan dengan roti isi sayur dan telur. Siangnya, Ibu makan dengan lauk ayam, hati, sayur, dan buah-buhan. Antara makan pagi dan siang, konsumsi camilan kue kering dan buah-buahan. Malamnya, konsumsi  daging, tempe/tahu, sayur, dan buah. Di antara makan siang dan malam, buah-buahan dan kue basah atau kering.

Selain itu, cukupi kebutuhan cairan. Patokannya, usahakan urine Ibu jangan pernah sampai berwarna kuning apalagi keruh.