Nakita.id - Banyak ibu hamil menginginkan persalinan normal dan lancar. Mereka juga berharap agar detik-detik persalinan berlangsung, kontraksi bisa terjadi secara alami tanpa perlu diinduksi.
Salah satu caranya mempercepat persalinan adalah dengan rajin berhubungan seks di saat kehamilan memasuki usia 36 minggu dengan membiarkan sperma dikeluarkan di dalam vagina.
Dr. H. Achmad Zani Agusfar, Sp.OG dari RSIA Bunda Aliyah, Pondok Kelapa – Bekasi malah menyarankan agar pasangan berhubungan seks sebanyak seminggu sekali pada usia kehamilan 36 minggu.
Mengapa? “Karena sperma mengandung hormon prostaglandin yang berfungsi untuk melunakkan mulut rahim pada kehamilan tua. Di samping itu, hubungan seks juga membantu meningkatkan kontraksi. Lalu usia kehamilan 37 minggu boleh berhubungan seks sebanyak dua kali seminggu. Usia 38 minggu boleh tiga kali seminggu,” jelas Achmad.
Baca juga : Ini Ciri Kontraksi Asli Saat Mau Melahirkan
Achmad menambahkan, begitu usia kehamilan 39 minggu dan tidak ada kontraksi, sebaiknya lakukan hubungan seks setiap hari.
“Jika memungkinkan, suami perlu mengambil cuti untuk melakukan hubungan seks yang lebih sering dan mempersiapkan proses persalinan yang semakin dekat.”
Selain itu, kita juga bisa melakukan stimulasi-stimulasi mekanik seperti Ibu mesti rajin berjalan-jalan. Cukup berjalan di dalam rumah, yang penting Ibu belajar mengatur pernapasan.
“Jika saya mengajarkan, dua langkah ibu tarik napas, sisanya ibu tiup. Ibu bisa sepuluh langkah, Insha Allah Ibu bisa melahirkan normal. Pertama mungkin Ibu bisa empat tiupan bisa jalan, kemudian naik enam.. naik tujuh.. naik sampai Ibu bisa sepuluh.. Insha Allah Ibu bisa,” tambah Ahmad.
Baca juga : Cara Alami Mengurangi Nyeri Kontraksi Melahirkan
Satu lagi hal yang bisa digunakan untuk meningkatkan kontraksi, yakni menyentuh payudara dengan cara gerakan memutar. Bukan menyentuh putingnya, tapi dibagian areola payudaranya.
Ada beberapa bukti yang mendukung bahwa cara ini efektif mendorong kontraksi. Tapi, hal ini harus dikatakan aman oleh dokter ahli untuk setiap kondisi kehamilan.