6 Penyebab Bayi Stres. Ini Cara Mencegah dan Mengatasinya

By je, Minggu, 12 November 2017 | 23:30 WIB
Sering menangis atau rewel adalah salah satu tanda bayi stres. (Santi Hartono)

nakita.id - Banyak faktor yang melatarbelakangi stres pada bayi. Beda penyebab tentu beda pula cara pencegahan serta langkah penanganannya.

1. Sakit

Bayi yang sedang sakit mungkin saja mengalami stres. Itu terjadi karena ada sesuatu yang dirasakan tidak nyaman oleh tubuhnya. Oleh karena itu, upayakan bayi selalu sehat. Jika bayi stres karena sakit, mengatasinya dengan memberikan pengobatan secara medis alias membawanya ke dokter. Saat bayi rewel, Ibu bisa memeluknya dan menenangkannya. Selain itu, untuk menghiburnya, Ibu bisa mengajaknya bermain sesuai dengan kondisi fisik bayi saat itu.

2. Perubahan dari luar.

Salah satu contoh perubahan dari luar yang dapat mengganggu fisik bayi adalah perubahan cuaca yang sangat drastis. Misalnya,  terlalu panas, terlalu dingin, atau sangat panas di siang hari tapi teramat dingin di malam hari. Kondisi tak menentu seperti ini bisa menjadi penyebab stres pada bayi. Upayakan membuat bayi nyaman agar ia terbebas dari stres. Jika bayi kedinginan, misal, pakaikan jaket atau selimuti. Bila kepanasan, hidupkan AC. Intinya, segera atasi ketidaknyamanan tersebut sebelum berujung menjadi stres.

Baca juga: Stres Berbahaya Bagi Kecerdasan Bayi

3. Perawatan tidak nyaman.

Perawatan tidak nyaman mungkin saja didapat si kecil karena pergantian pengasuh. Misalnya, sebelum ini si bayi dirawat sendiri oleh ibu dan neneknya, kemudian karena dirasa sudah "pintar", posisi nenek digantikan babysitter. Biasanya ia disuapi neneknya dengan penuh kasih sayang, kini digantikan oleh seseorang yang mungkin sekadar ingin tugasnya segera selesai. Perlakukan seperti ini pun bisa menyebabkan bayi stres. Mencegah hal ini terjadi, Ibu wajib memastikan apakah si kecil mendapatkan perawatan yang baik dan nyaman atau tidak. Sedangkan mencegahnya, kalau memang faktor penyebabnya adalah perawatan dari pengasuh yang tidak nyaman, tak ada jalan lain kecuali menggantinya. Bayi harus dihindarkan dari orang  yang "menyiksanya".

4. Perubahan tidak terduga.

Misal, begitu Ibu kembali bekerja akan timbul masalah pada bayi. Menghadapi situasi berbeda dari biasanya yang menyebabkan bayi "kehilangan" sesuatu yang membuatnya merasa aman dan nyaman selama ini, bisa membuat bayi stres. Mencegahnya, kalau memang diniatkan nantinya Ibu kembali bekerja, ada baiknya persiapan dilakukan sedini mungkin. Siapa yang nanti akan mengasuhnya, bagaimana jadwal hariannya, dan sebagainya, bisa didiskusikan dan dikenalkan jauh-jauh hari. Untuk mengatasi bayi stres karena perubahan tak terduga ini, pastikan Ibu tetap memberikan rasa aman dengan memilih pengasuh yang sudah dikenal dan bisa diandalkan, atau meninggalkan bayi bersama keluarga yang relasinya sudah dikenal baik oleh si bayi, seperti nenek-kakek, om-tante, dan lainnya.

Baca juga: Riset: Bayi Laki-laki Lebih Rentan Stres, Autisme dan Gangguan Perilaku

5. Ditelantarkan