Demi Bertahan Hidup, Pria Ini Harus Mendapat 'Asupan' 15 Kaleng Alkohol Setiap Jam dalam Sehari!

By Rosiana Chozanah, Kamis, 17 Januari 2019 | 12:25 WIB
Lelaki ini harus mendapat transfusi bir agar hidupnya selamat (Ladbible/The Sun)

Nakita.id - Mungkin Moms akan terheran-heran dengan kisah lelaki ini.

Pria asal Vietnam bernama Nguyen Van Nhat dirawat di rumah sakit akibat keracunan alkohol.

Dokter pun harus mentransfusikan lima liter bir langsung ke perutnya untuk menyelamatkan hidup pria malang tersebut.

Baca Juga : Terlalu! Para ABG Ini Nekat Mencekoki Hewan di Taman Safari Minuman Keras

Sebelumnya ia dan pasangannya meminum bir terlalu banyak hingga menyebabkan keracunan.

Lelaki 48 tahun itu tiba-tiba pingsan dan langsung dilarikan ke rumah sakit dalam kondisi kritis pada Boxing Day 2018.

Boxing Day merupakan hari pertandingan sepak bola pada 26 Desember, satu hari setelah perayaan Natal dan menjadi tontonan bagi orang-orang di Inggris.

Sejak Nguyen dirawat, dokter segera memberikan tiga kaleng minuman keras tersebut agar si pasien tidak meninggal dunia dan mencegah hatinya memproses metanol tingkat tinggi dari minuman.

Sejak saat itu, satu kaleng bir diberikan kepada pasien, setiap jam sampai total 15 kaleng telah dikosongkan dan dia berhasil mendapatkan kembali kesadarannya.

Kepala unit perawatan intensif rumah sakit, Dr. Le Van Lam, mengungkapkan bahwa kadar metanol dalam darah Nhat adalah 1.119 kali lebih tinggi dari batas rata-rata.

Dokter menjelaskan bahwa ketika seseorang minum alkohol, tubuh mereka terus melepaskannya ke dalam aliran darah mereka beberapa waktu setelah mereka berhenti minum.

Bahkan ketika mereka tidak sadar, kadar alkohol terus meningkat.

Dokter mengatakan minuman keras terdiri dari dua bentuk, metanol dan etanol, tetapi hati manusia memecah etanol terlebih dahulu.

Baca Juga : Ups! Ternyata Wanita Lebih Cepat Mabuk Daripada Pria Saat Mengonsumsi Alkohol, Ini Penjelasannya

Menurut laporan, pria itu kehilangan kesadaran ketika metanol dalam tubuhnya teroksidasi untuk membuat formaldehida, yang pada gilirannya mengarah pada pembentukan asam format.

Memompa lebih dari selusin liter bir ke dalam perut pasien memberi dokter waktu untuk melakukan pemisahan zat dan menghentikan formaldehida menjadi asam format.

Baca Juga : [VIDEO] Perawatan Tali Pusat Bayi Tidak Memerlukan Alkohol

Dokter darurat Hans-Jörg Busch, dari rumah sakit Universitas Freiburg, mengatakan kepada Badan pers Jerman DPA bahwa itu adalah cara yang 'tidak biasa' dalam mengobati seseorang tetapi teori ini sudah terkenal.

"Terapi dengan 15 kaleng bir agak tidak biasa, tetapi bisa dipahami dengan baik. Mungkin rekan-rekan Vietnam tidak memiliki alkohol lain di rumah sakit mereka," tutur Hans-Jörg.

"Jauh lebih penting (daripada jenis alkohol yang digunakan) adalah terapi segera dimulai."

Berdasarkan Hans-Jörg, dari pada mencari lagi jenis alkohol lain, apa yang dilakukan para dokter di rumah sakit Vietnam tersebut sudah baik sebab mereka langsung menangani pasien.

Dalam beberapa tahun terakhir, bulan Januari sudah menjadi bulan dimana banyak dari kita mengurangi konsumsi minuman keras, menjadikan kalkun dingin sebagai bagian dari Dry Januari.

Namun, beberapa ahli telah memperingatkan bahwa mengambil pendekatan 'semua atau tidak sama sekali' sebenarnya bisa lebih berbahaya daripada kebaikan.

Men's Health melaporkan bahwa Royal College of Physicians merekomendasikan tiga hari bebas alkohol dalam seminggu, sedangkan British Liver Trust menyarankan setidaknya dua hari bebas alkohol berturut-turut seminggu untuk menjaga hati tetap sehat.

Baca Juga : Buntut Asisten Ditangkap Karena Kasus Narkoba, Ivan Gunawan Ikut Diserang Warganet dan Akan Dipanggil Polisi