Nakita.id - Setiap manusia hidup dibekali dua sistem kekebalan (imunitas) tubuh, yaitu kekebalan tubuh tidak spesifik dan kekebalan tubuh spesifik.
Kekebalan spesifik ditujukan untuk menangkal masuknya segala macam zat asing dari luar yang dapat menimbulkan kerusakan tubuh (penyakit). Contohnya berbagai bakteri, virus, parasit, atau zat-zat yang berbahaya bagi tubuh.
Baca Juga : Mandi Air Hangat Bantu Turunkan Kolesterol dan Kadar Gula Darah
Sedangkan kekebalan tubuh tidak spesifik, misalnya pertahanan fisik (kulit, selaput lendir), kimiawi (enzim, keasaman lambung), mekanik (gerakan usus, rambut getar selaput lendir), fagositosis (penelanan kuman atau zat asing oleh sel darah putih), serta zat komplemen yang berfungsi pada berbagai proses pemusnahan kuman atau zat asing.
Jika ada kerusakan pada sistem pertahanan ini akan memudahkan masuknya kuman atau zat asing ke dalam tubuh.
Misalnya, kulit yang luka, gangguan keasaman lambung, gangguan gerakan usus, atau gangguan proses penelanan kuman, zat asing oleh sel darah putih (leukosit).
Saat itulah, supaya imunitas tubuh kembali meningkat tubuh memerlukan imunomodulator. Dengan demikian, imunitas tubuh akan kembali bangkit dan melindungi tubuh.
SINTETIK DAN ALAMI
Kurangnya pemahaman masyarakat akan imunomodulator membuat zat ini kerap disalahgunakan dan dianggap seperti vitamin atau suplemen.