Nakita.id - Istilah plagiocephaly mungkin masih asing, tapi Moms pasti tahu kepala peyang/datar kan? Sebagian besar bayi pasti mengalami kondisi ini, khususnya buat bayi yang sering menghabiskan waktu dengan tidur terlentang.
Baca Juga : Kepala Bayi Sering Berkeringat? Jangan Panik, Bisa Jadi Karena 4 Hal Ini!
Deformational Plagiocephaly, kondisi medis yang lebih dikenal dengan nama ‘Sindrom Flat Head’ yang terjadi pada banyak bayi, terutama sejak dikenalkannya rekomendasi untuk meletakkan bayi yang tidur secara terlentang untuk mencegah kematian mendadak di ranjang (sudden infant death syndrome/SIDS).
Tortikolis juga bisa menyebabkan Sindrom Flat Head. Kondisi ini disebabkan oleh otot yang tegang atau memendek pada salah satu sisi leher bayi yang menyebabkan kepala miring atau membelok ke satu sisi, ini akibat kepala bayi berada pada posisi yang sama dalam waktu yang lama.
Contohnya, rumah sakit bersalin Holles Street di Dublin telah melaporkan adanya rata-rata penemuan enam kasus per minggu, sama dengan lebih dari 300 kasus per tahun dan Dokter di Rumah Sakit Great Ormond London memperkirakan bahwa persentase tingkat kejadian ini mungkin setinggi 48%.
Kepala peyang/datar sering terjad pada bayi yang menghabiskan sebagian besar waktunya dengan tidur terlentang, bayi yang memiiki kepala besar, bayi prematur atau bayi yang memiliki otot lemah.
Plagiocephaly bisa terjadi pada bayi mulai dari lahir. Beberapa bayi yang diteliti, terjadi mulai dari 47% bayi terkena flat head dan 63% bayi mengalami flat head di sebelah kanan kepala.
Baca Juga : Berita Kesehatan: Di Balik Alasan Tubuh Boleh Gemuk Tapi Perut Harus Rata!
Penelitian baru dari Trinity College telah menemukan bahwa beberapa cara dapat digunakan dan secara signifikan dapat mengurangi ‘sindrom fl at head’ yang sering terjadi pada bayi. Berikut cara-caranya;
1. Tummy time
Saat anak terjaga, posisikan bayi tengkurap atau tummy time untuk menghindari peyang/datar dan memperkuat otot-ototnya.