Mengenal Sindrom Patah Hati, Kerap Dikira Serangan Jantung & Lebih Sering Menyerang Wanita

By Kunthi Kristyani, Rabu, 27 Februari 2019 | 20:22 WIB
Ilustrasi sindrom patah hati, gejalanya mirip serangan jantung (Pexels/Garon Piceli)

Nakita.id - Hampir setiap orang dewasa pasti pernah mengalami patah hati.

Banyak hal yang bisa menyebabkan kita mengalami patah hati, utamanya karena putus dengan kekasih.

Terlebih jika ditinggal kekasih menikah dengan orang lain.

Baca Juga : Dads Sering Merasa Cemas Jelang Kelahiran? Ikuti Tips Ini Yuk

Rasanya sangat sakit, bukan secara fisik, melainkan sakit yang sulit dideskripsikan.

Bahkan sebuah lirik lagu menuliskan 'daripada sakit hati, lebih baik sakit gigi'.

Seolah menggambarkan, rasa sakit hati jauh lebih menyakitkan dari sakit gigi yang sering kali membuat kepada ikut nyut-nyutan.

Jika selama ini kita sering mendengar patah hati, tahukah Moms tentang sindrom patah hati?

Pada 1990-an, seorang dokter Jepang pertama kali menerbitkan artikel ilmiah tentang sindrom patah hati.

Ia menggambarkan serangkaian karakteristik klinis yang belum diketahui oleh komunitas medis lainnya.

Ketika penyakit ini terjadi, kontraksi ringan pada ventrikel kiri menyebabkan sensasi tersedak dan secara berlebihan meningkatkan adrenalin.

Baca Juga : 'Dia Bangga Kok Punya Pasangan Kayak Tiang Listrik' Jawaban Maia Estianty Saat Diminta Tak Pakai Sepatu Hak