Nakita.id - Ciplukan atau physallis peruviana.L adalah salah satu tanaman yang banyak kita temui di Indonesia.
Tumbuhan ini merupakan tumbuhan semak semusim, yang tergolong sebagai tanaman liar.
Ciplukan bisa Moms temukan di tanah-tanah kosong yang tidak terlalu becek.
Seperti pinggir selokan, pinggiran rel keretaapi, pinggir-pinggir kebun, dan lereng-lereng tebing sungai.
Meski namanya terdengar begitu kental budaya nusantara, namun ciplukan merupakan tanaman yang berasal dari kawasan tropis Amerika.
Bahkan buah ini tidak memiliki nama dalam bahasa Indonesia.
Baca Juga : I Am an ActiFE Mom, In Control, and Protected
Justru dalam bahasa daerah banyak istilahnya, mulai dari ceplokan, keceplokan, ciciplukan, kopok-kopokan (Bali), cecendet, cecenet (Sunda), nyornyoran (Madura), Leletokan (Minahasa), Kenampok (sasak), dan lapunonat (Tanimbar, Seram).Mengutip Kompas.com, ini adalah sejenis tanaman yang berkhasiat obat.
Selain daun, buah, batang dan akarnya pun punya daya menyembuhkan.Buahnya berbentuk lentera, bila sudah masak berwarna kuning, rasanya manis agak keasam-asaman.Sesuai dengan bentuknya yang mirip-mirip dengan buah-buah untuk lalapan seperti labu siam, dan terung, buah ini termasuk dalam famili tumbuhan Solanaceae (terung-terungan).
Ciplukan memiliki kandungan kimiawi seperti chlorogenik acid, asam sitrun dan fisalin.
Selain itu, buahnya juga mengandung asam malat, alkaloid, tanin, kriptoxantin, vitamin C dan gula, juga elaidic acid.