Nakita.id - Perawatan bayi sehari-hari sangat penting dilakukan oleh setiap orang tua, agar bayi selalu merasa nyaman dan terlindungi.
Salah satu produk yang paling sering digunakan dalam perawatan bayi sehari-hari adalah bedak tabur bayi.
Tidak hanya menjaga kulit bayi tetap kering, tetapi membuatnya halus dan wangi.
Hal ini juga terefleksi dari penelitian Godrej Indonesia pada produk bayi, di mana 92% ibu di Indonesia masih menggunakan bedak tabur bayi secara rutin setelah memandikan buah hatinya atau ketika mengganti popok.
Namun di sisi lain, sebagian Moms telah sadar akan adanya risiko gangguan pernapasan terkait penggunaan bedak tabur pada bayi.
Studi yang dilakukan American Pediatric Association (APA) di tahun 2017, merekomendasikan agar tidak lagi menggunakan bedak tabur, karena partikel bahan mineralnya (talc) yang dapat membahayakan sistem pernapasan bayi.
Tetapi, seiring dengan perkembangan zaman di era modern ini tentu menjadi tantangan tersendiri bagi Moms milenial tentang cara penggunaan produk perawatan bayi yang tepat, terutama pada pemakaian bedak bayi.
Hal ini pula yang dirasakan oleh Ririn Dwi Ariyanti, Artis sekaligus Pemain Sinetron, dan Cindy Charlota, CEO Mamapedia.co.id, dalam acara talk show yang diselenggarakan oleh Mitu Baby mengenai “Cara Rawat si Kecil ala Moms Jaman Now”.
"Semakin banyak dokter yang tidak menganjurkan penggunaan bedak tabur. Sebagaimana yang menjadi perbincangan dalam komunitas Mamapedia.co.id, terdapat kekhawatiran ibu milenial mengenai adanya risiko gangguan pernapasan yang mungkin disebabkan oleh penggunaan bedak tabur," ungkap Cindy Charlota, CEO Mamapedia.co.id.
Menjawab kekhawatiran dari komunitas ibu, dr Attila Dewanti Sp.A(K), dokter anak dari Rumah Sakit Brawijaya Antasari, menyatakan, solusinya Moms bisa mengganti bedak tabur bayi dengan losion dalam bentuk cair yang lebih aman bagi kulit bayi dan sistem pernapasan bayi.
"Penggunaan bedak tabur memiliki risiko terhadap sistem pernapasan bayi. Partikel bedak tabur yang terbawa di udara dapat dengan mudah dihirup oleh bayi sehingga bisa mempengaruhi akses pernapasan dan kesehatan. Menghirup partikel bedak tabur secara berulang dapat menyebabkan luka pada paru-paru yang berakibat sesak napas dan batuk kronis. Bedak bayi dalam bentuk losion bisa menjadi solusi yang lebih aman bagi pernapasan bayi serta dapat merawat kulit bayi tetap sehat," papar dr Attila Dewanti Sp.A(K), dokter anak dari Rumah Sakit Brawijaya Antasari yang juga anggota Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dalam acara talk show tersebut.