Ajarkan Puasa dengan Baik, Ini yang Terjadi Bila Anak Dipaksa Berpuasa

By Saeful Imam, Jumat, 19 April 2019 | 13:40 WIB
Jangan paksa anak untuk berpuasa (arapix)

Nakita.id - Ramadan sebentar lagi tiba. 

Orangtua pun  berusaha mengenalkan puasa sejak dini. 

Berbagai cara dilakukan agar anak mau berpuasa. 

Sayangnya, pemaksaan puasa pada anak nantinya berdampak negatif, baik pada kesehatan maupun mentalnya kelak.

Mengapa? Sebab, berpuasa bagi anak bukan hal mudah.

Ia perlu diajarkan berpuasa secara bertahap. Bisa, tetapi puasa perlu dilatihkan secara bertahap.

Anak-anak balita umumnya dapat belajar berpuasa dengan menahan lapar dan haus hingga beberapa jam saja (umumnya pukul 10.00 meski ada pula yang kuat hingga pukul 12.00).

Baca Juga : Tips Puasa Sehat Sambil Turunkan Berat Badan, Efektif Dicoba!

Puasa penuh hingga magrib biasanya baru dapat dilakukan oleh anak-anak usia sekolah dasar.

Meski ini bukan patokan mutlak, sebab ada juga anak balita yang sudah dapat berpuasa secara penuh. Satu hal yang pasti, berpuasa harus dilakukan dalam keadaan anak fit dan sehat.

Tak ada kondisi suatu penyakit tertentu apalagi yang bersifat kronik seperti kanker.

Anak pun tidak sedang menderita gejala-gejala penyakit seperti sakit perut atau diare.

Jadi, jangan paksa anak untuk berpuasa jika kondisinya tidak fit.

Penyakit anak bisa bertambah parah.  

Dalam kondisi tidak sehat dan daya tubuh sedang menurun, jangan paksa anak untuk berpuasa karena  dapat memperburuk kondisi kesehatan. 

Sebaliknya, saat berpuasa dalam kondisi fit, meski anak tampak lemas bukan berarti ia sakit.

Lemas saat berpuasa dalam batas tertentu dapat dianggap wajar karena asupan kalori yang diperoleh anak memang kurang.

Baca Juga : Tips Puasa Sehat: Pilih Buah-buahan Ini Agar Senantiasa Terhidrasi

Namun sekali lagi, selama anak dalam kondisi sehat, ini tak perlu dikhawatirkan.

Tubuh mempunyai cadangan-cadangan (seperti, lemak atau protein) yang bisa diolah untuk mengisi asupan kalori yang kurang tersebut. 

JANGAN PAKSA ANAK UNTUK BERPUASA DAN MEMFORSIRNYA

Mengenai kapan tepatnya anak berpuasa penuh, akan berbeda pada setiap anak karena bergantung pada usia dan kemampuan masing-masing.

Yang penting, saat berpuasa, minta anak untuk tidak memforsir tenaganya.

Perhitungkan aktivitasnya, jangan sampai berlebihan dan bila memang anak merasa tak kuat, minta anak agar tidak memaksakan berpuasa penuh.

Tanda-tanda anak tidak boleh melanjutkan puasanya adalah:

* Wajah tampak pucat dan mata cekung.

* Tubuh lemas.

* Anak mengeluh tak enak badan.

* Anak tampak tidak segar.

* Kencing semakin berkurang.

* Anak mengalami diare atau muntah.

Baca Juga : Makanan Buka Puasa yang Sehat Untuk Bumil, Isi Ulang Energi dengan Kurma!

 Ya, demi kebaikan anak dan kesehatannya, jangan paksa anak untuk berpuasa bila belum siap. 

Pemaksaan puasa akan berpengaruh pada perkembangan mentalnya kelak.

Ia akan menganggap ibadah itu tidak menyenangkan dan bukan tidak mungkin suatu saat ia akan main belakang.

Alangkah lebih baik bila puasa diajarkan secara bertahap.

jangan lupa beri rewaard saat anak berhasil menjalankan ibadah puasa.