- Bermain dengan mainan yang sama untuk waktu yang cukup lama
- Mengulangi frasa yang sama
- Mengulangi suara yang sama
- Menyanyikan lagu yang sama
- Merobohkan buku, mainan dan menjerit ketika ditinggalkan bersama sekelompok anak-anak
- Terbatas / tidak ada kontak mata
- Terbatas / tidak ada interaksi
- Toleransi duduk rendah
- Kepatuhan rendah
# 9. Apa peran terapi perilaku dalam mencegah autisme?
Terapi perilaku terdiri dari dua bagian. Cognitive Behavioral Therapy (CBT) membantu dalam fungsional mencegah autisme melalui intervensi awal. Dan ada Applied Behavioral Analysis (ABA) yang membantu dalam melatih anak dengan keterampilan hidup sehari-hari dalam kasus-kasus autisme parah.
Kesimpulannya, autisme bukanlah penyakit. Ini adalah gangguan perilaku yang dapat dicegah. Usia 5 tahun pertama adalah masa emas bagi deteksi dan intervensi dini. Kurangnya kesadaran autisme pada anak telah menyebabkan ketakutan dan belum lagi stigma yang terkait dengan itu. Orangtua harus tahu apa itu autisme dan juga gejala awal.
Jika panduan profesional yang tepat dan terapi perilaku tersedia, autisme pada anak bisa dicegah. Anupama Maruvada telah mengembangkan Infant Brain Stimulation dan BMSI Program sebagai bagian intervensi dini di CBT2 yang telah memberikan tingkat keberhasilan 99% dalam mencegah autisme fungsional.