Nakita.id - Tahukah Moms adakalanya batita menjadi pribadi yang keras kepala.
Dia tidak mau menuruti apa yang Moms katakan.
Ya, si batita menjadi keras kepala.
Tiba-tiba mereka menjadi sangat tegas tentang apa yang ingin mereka lakukan dan makan, ke mana mereka ingin pergi, dan mungkin memilih baju apa yang ingin mereka kenakan (seperti menolak dipakaikan topi atau jaket).
Baca Juga: Hingga Dewasa, Anisa Rahma Pakai Popok Clodi Saat Syuting, Berikut Cara Merawatnya
Tentunya hal-hal yang paling Anda tidak ingin si kecil lakukan, malah justru menjadi hal-hal yang si kecil paling ingin lakukan.
Anak Anda juga mulai mau melakukan semuanya sendiri, seperti menuang susu ke cangkir, memakai sepatu, padahal mereka belum begitu pandai melakukan tugas tersebut.
Lalu apa yang bisa Anda lakukan?
--Ciptakan lingkungan aman. Jika Anda sering bilang “tidak” atau “jangan” pada si kecil, inilah saatnya untuk menata ulang rumah agar benar-benar aman untuk medan eksplorasi si kecil. Singkirkan segala barang yang berpotensi bahaya dari jangkauan si kecil atau barang-barang kesayangan Anda, agar tidak dijadikan objek eksperimen olehnya.
--Percaya dia berhak mencoba. Biarkanlah si kecil makan sendiri, meski ini akan menimbulkan kekacauan yang besar. Ingat segala permainan dan penjelajahan yang dilakukan adalah bagian dari pembelajaran bagi mereka. Bukan berarti si kecil ingin membangkang, tapi karena mereka hanya penasaran dengan semua hal yang ada di sekitar dan tidak mau seorang pun menghentikan tindakannya tersebut.
Baca Juga: Rayakan Ulang Tahun Putranya Tanpa Mantan Istri, Sule Malah Minta Suapan Kue untuk Naomi
--Pahami rasa frustrasinya. Batita usia 14 bulan bisa bersifat sedikit agresif, seperti memukul atau menggigit teman mainnya. Akan lebih mudah menerima perilaku ini jika Anda mengerti bahwa sikap si kecil adalah hasil dari rasa frustrasi mereka (belum bisa mengekspresikan diri lewat kata-kata), bukan karena nakal. Ingat anak usia 14 bulan belum pandai untuk mengerti bahwa anak lain memiliki perasaan. Apabila teman mainnya berteriak ketika dijambak rambutnya oleh anak Anda, biasanya si kecil akan berhenti dan melihat reaksi temannya tapi tetap tidak akan menunjukkan rasa empati.