Anak Mendengkur? Normal, tapi Waspadai Bila Dialami Lebih dari 3 Kali Seminggu

By Saeful Imam, Sabtu, 15 Juni 2019 | 17:19 WIB
Bahayakah mendengkur pada anak, simak bahasan pakar ya Moms ()

Nakita.id - Mendengkur umumnya dialami oleh orang dewasa, terutama laki-laki.

Tapi baru-baru ini mendengkur rupanya juga banyak dijumpai pada anak-anak. Lalu, bahayakah mendengkur pada anak?Mendengkur pada anak dibagi menjadi dua kelompok, yaitu yaitu occasional snoring (mendengkur sesekali saja atau frekuensi mendengkur < 3 kali per minggu) dan habitual snoring (sering mendengkur atau mendengkur ≥ 3 kali seminggu).

Apabila sudah termasuk ke dalam habitual snoring, selanjutnya anak dapat mengalami obstructive sleep apnea syndrome (OSAS).

Baca Juga: Tak Ingin Jessica Iskandar dan Richard Kyle Saja yang Merasakan Bahagia Jelang Pertunangan, Intip Fasilitas Khusus Untuk El Barack!OSAS adalah kumpulan gejala akibat adanya sumbatan parsial pada saluran napas bagian atas yang menyebabkan hentinya napas bagian atas atau berkurangnya aliran napas saat tidur. Jika pada orang dewasa, mendengkur umumnya disebabkan oleh kegemukan atau obesitas yang merupakan faktor risiko utama terjadinya OSAS, sedangkan pada anak faktor risiko utamanya adalah pembesaran kelenjar amandel dan adenoid.Penyakit yang berhubungan dengan alergi, seperti rhinitis alergi, asma, dan sinusitis juga dilaporkan berkorelasi dengan OSAS pada anak. Namun demikian, angka kejadian OSAS pada remaja yang mengalami obesitas cukup tinggi. Supriyatno dkk di Jakarta mendapatkan angka kejadian OSAS pada anak usia 10-12 tahun dengan obesitas sebesar 38,2%.

Baca Juga: Intip Rahasia Kecantikan nan Sehat Olivia Culpo 'Wanita Terseksi 2019'Anak-anak yang menderita OSAS, memiliki gejala yang berbeda-beda pada siang dan malam hari. Jika pada malam hari, umumnya si kecil akan tidur dengan mulut terbuka, mendengkur dan seringkali anak menjadi mengalami hentinya napas. Akibatnya tidur anak sering tidak nyenyak, sering terbangun dari tidur karena “gelagepan” (arousal) dan emngalami kekurangan oksigen (hipoksia). Oleh karena itu, orangtua perlu waspada jika si kecil sering mendengkur saat ia tidak mengalami radang tenggorokan, terlebih lagi jika ditandai dengan gejala OSAS. Nah, jika si kecil sering mendengkur saat tidur, Mama sebaiknya mengamati atau memperhatikan apakah mendengkurnya akan hilang dengan perubahan posisi tidur dan disertai dengan hentinya napas.

Baca Juga: Beri Kejutan Manis di Ulang Tahun Istri, Benda Janggal di Kamar Muzdalifah dan Fadel Islami Jadi SorotanAnda juga dapat merekam video untuk membantu dokter mendiagnosis OSAS. Diagnosis yang cepat dan penanganan yang tepat akan menghindarkan anak dari gangguan pencapaian potensi akademik yang seharusnya dapat dicapai. Jadi, waspadai mendengkur pada anak!