Harga Cabai Melonjak, Pemilik Warung Makan Menjerit: Kami Tersiksa

By David Togatorop, Jumat, 19 Juli 2019 | 08:07 WIB
Ilustrasi Warteg (TRIBUNNEWS/Taufik Ismail)

Nakita.id - Bila harga komoditas sehari-hari naik, tentu banyak warga yang mengalami kesulitan.

Ibu rumah tangga pasti menjerit.

Namun, pemilik warung makan pun pasti mengeluh.

Tidak seperti makanan-makanan populer sekarang ini yang pakai level-levelan pedas, nampaknya warung makan di Jakarta harus beralih ke pedas level 0.

Apa sebab?

Harga cabai merah yang melonjak jadi penyebabnya.

Seperti dikutip dari Kompas.com, sejumlah pemilik warung makan di Jakarta Timur mengeluhkan harga cabai merah yang melonjak tajam menyentuh Rp 75.000 per kilogram di Pasar Induk Kramatjati.

Misalnya saja Parti, salah seorang pemilik warung makan di Jalan Otto Iskandardinata, Cawang, Jakarta Timur.

Ia mengeluhkan harga cabai yang sangat mahal.

Dirinya bahkan harus mengurangi pembelian cabai untuk bahan masakannya.

"Wah tersiksa kami, lagi mahal banget, kami kurangi pembelian saja biasanya kami beli 10 atau 15 kilogram sekarang paling 4 kilogram, 5 kilogram, parah ini mah," kata Parti.

Kalau sudah begitu, keluhan pun pasti menyinggung soal keuntungan.

Alhasil, dia pun harus rela omzet pendapatannya berkurang...