Nakita.id – Apakah Moms saat ini turut merasakan cuaca panas yang sedikit ekstrim dibandingkan biasanya? Ya, Moms tidak sendirian merasakannya, sebab banyak orang juga berpendapat kalau musim kemarau kali ini memang memberikan panas yang cukup terik.
Negara Indonesia memang hanya mengenal dua musim, yaitu musim kemarau dan musim hujan. Akan tetapi, betul bila Moms mengatakan kalau kemarau pada tahun ini sedikit ekstrim. Pasalnya, menurut Badan Meterologi dan Geofisika (BMKG), kemarau pada tahun 2019 ini disinyalir akan berkepanjangan.
Cuaca terik yang dibarengi suhu udara yang terus meningkat bukan hanya menyebabkan rasa gerah dan keringat deras. Juga, akan mendatangkan nyamuk yang getol bergerilya. Nah, tentu saja mendengar kata nyamuk, orangtua yang memiliki anak bayi akan ketar-ketir. Sebab, gigitan nyamuk selain memberikan rasa tidak nyaman pada bayi, juga merupakan sumber penyakit berbahaya.
Belum lagi baru-baru ini juga ada berita bahwa udara di ibu kota termasuk terburuk di dunia. Ada banyak penyebabnya, salah satunya adalah polusi dari asap kendaraan bermotor. Melihat keadaan seperti itu, orangtua lebih memilih untuk menempatkan Si Kecil dalam kondisi ruangan yang sejuk dan berpendingin udara, jauh dari polusi. Namun terlalu lama berada di ruangan berpendingin udara bisa membuat Si Kecil rentan terkena penyakit.
Ketidaknyamanan akibat musim kemarau juga datang dari angin kencang dan suhu di malam hari yang biasanya bertolak belakang dari suhu pada siang hari. Bila pada siang hari cuaca panas terik maka suhu udara malam hari di musim kemarau menjadi lebih dingin daripada saat musim hujan. Hal ini lumrah terjadi menurut BMKG. Pada musim kemarau, sebagian besar wilayah Indonesia merasakan suhu dingin dari malam hingga dini hari karena pada siang hari Bumi menyerap panas dan malam hari panas dilepaskan.
Kedua kondisi di atas memberikan efek kurang baik bagi Si Kecil. Karena itu, orangtua wajib memberikan perlindungan, baik perlindungan terhadap gigitan nyamuk yang datang karena cuaca panas maupun masuk angin karena terpapar udara dari AC dan angin kencang yang dingin.
Bahaya dari gigitan nyamuk tentu sudah umum diketahui, yaitu penyakit demam berdarah yang dapat menimbulkan kematian. Sampai dengan awal 2019, tercatat sudah ada belasan ribu kasus demam berdarah terjadi di Indonesia.
Lalu, saat Si Kecil berada terlalu lama dalam kamar berpendingan udara, ia akan mudah terkena penyakit. Sebab, seringkali orangtua lupa bahwa daya tahan fisik Si Kecil berbeda dari orang dewasa, yang sanggup berada dalam ruangan ber-AC dalam waktu lama. Paparan udara dingin dari AC maupun angin dingin malam hari bisa menyebabkan anak mengalami perut kembung, batuk pilek, serta diare.
Penanganan alami dan tepat
Kedua kondisi yang membahayakan itu bisa dicegah dengan penanganan yang tepat. Salah satunya, untuk menghindari demam berdarah, orangtua bisa membersihkan rumah agar tidak ada tempat bagi jentik-jentik nyamuk. Lalu, batasilah penggunaan AC dengan menggunakan timer dan membungkus rapat badan Si Kecil bila harus bepergian di malam hari. Kemudian, cara tepat lainnya untuk mengatasi kedua masalah itu adalah dengan memberikan minyak hangat pada badan Si Kecil.
Konicare Minyak Telon Plus dapat digunakan pada bayi usia 0-2 tahun untuk membantu meredakan perut kembung serta memberikan rasa hangat pada tubuh bayi. Selain itu, Konicare Minyak Telon Plus dapat membantu menghindarkan Si Kecil dari gigitan nyamuk dan serangga lainnya. Moms bisa usapkan secara merata pada perut, punggung dan dada Si Kecil. Usapkan juga pada bagian tubuh terbuka yang mudah digigit nyamuk seperti leher, tangan dan kaki, setiap kali sehabis mandi.