Nakita.id - Ada yang mengatakan bahwa menikah itu sama dengan 'membeli kucing dalam karung'.
Alias kita belum tentu bisa mengetahui dengan jelas siapa sosok asli seseorang yang menjadi pasangan kita.
Seperti kasus kematian seorang wanita asal Rusia yang bisa dibilang tragis karena pernikahannya.
Anna Ovchinnikova (37) tewas di tangan suaminya sendiri Alexander Anufriev (46).
Melansir dari Mirror.co.uk, ternyata Alexander adalah seorang pembunuh bayaran.
Anna tewas dicekik oleh Alexander karena mencoba meminta perlindungan kepada kepolisian Kota Cheboksary, Rusia.
Ibu dari dua anak tersebut tercatat beberapa kali melaporkan nyawanya sedang dalam bahaya dan meminta pertolongan.
Sayangnya kepolisian hampir tujuh kali menolak laporan Anna meski pun Anna sudah memberi keterangan bahwa ia disiksa.
Dalam rekaman video pengawas, Anufriev terlihat menenteng koper berisi jasad istrinya.
Anufriev lantas memasukkan koper tersebut ke dalam sebuah taksi yang telah menunggunya dan pergi ke suatu tempat.
Diketahui, sopir taksi tersebut adalah pria yang dulu pernah satu sel dengannya.
Ternyata Anufriev menyembunyikan rapat-rapat masa lalunya yang berprofesi sebagai seniman tato.
Pada tahun 1988 ia menjadi seorang pembunuh bayaran dengan mencekik seseorang sampai tewas menggunakan tali sepatu.
Bahkan ia juga ikut membunuh saksi wanita yang melihat pembunuhannya terhadap orang tersebut.
Anufriev diduga menyembunyikan rapat-rapat masa lalunya dari sang istri yang berprofesi sebagai seniman tato.
Menurut hasil penyelidikan, Anufriev diduga mencekik istrinya setelah Anna menuntut cerai.
Hal itu memicu pertengkaran hebat antara keduanya dan berakhir dengan pembunuhan.
Setelah membawa kabur jenazah istrinya dengan taksi, Anifriev menguburnya di dekat bendungan kota.
Selama menikah keduanya dikaruniai satu orang putri, Yulia (6), dan seorang putra yang usianya belum genap satu tahun.
Polisi baru bergerak setelah menerima laporan dari ayah Anna, bahwa putrinya hilang.
Anufriev mengakui perbuatannya dan dijatuhi hukuman 15 tahun penjara.
Ia mengaku bahwa emosinya tersulut saat istrinya minta cerai karena dirinya sedang mabuk.
Padahal ayah Anna memberikan keterangan lain, ia menuduh Anufriev sudah lama merencanakan pembunuhan itu.
Bahkan ia menyatakan kalau Anufriev telah menjual mobil putrinya sebelum membunuhnya.
Ayah Anna merasa 15 tahun terlalu ringan untuk pembunuhan berencana dan akan segera mengajukan banding agar Anufriev dihukum lebih berat.