Pengaruh KB Pada Haid

By Ipoel , Selasa, 9 April 2013 | 07:00 WIB

Salam kenal Dok, saya seorang ibu usia 28 tahun. Hampir 1 bulan ini saya tidak menggunakan KB apa pun. Awalnya, saya pakai KB suntik 1 bulanan. Saat itu haid saya tidak teratur. Kadang cuma berupa vlek kecokelatan dan itu pun hanya berlangsung 3 hari. Padahal haid yang normal kan sekitar 6 hari ya, Dok? Lucunya, setelah lepas KB kok dalam sebulan saya malah haid 2 kali, masing-masing berlangsung lebih dari 1 minggu dengan volume darah cukup banyak hingga minimal saya harus ganti pembalut 3 kali dalam sehari.

Apakah yang saya alami ini merupakan pengaruh dari pakai KB beralih ke tidak? Normal enggak ya, Dok? Oh ya, dengan BB 60 kg untuk TB 154 cm, apakah saya termasuk overweight? Pertanyaan lain, kenapa ya kalau sedang kecapekan, perut bagian bawah dan pinggang saya terasa sakit? Namun keluhan ini akan hilang sendiri dengan beristirahat. Apakah ini merupakan suatu indikasi adanya penyakit tertentu? Terima kasih atas jawaban Dokter.Pitriati - Jakarta

Jawab:

Haid normal akan mengalami gangguan bila Ibu memakai kontrasepsi. Artinya, setiap akseptor KB memiliki risiko untuk tidak cocok dengan metode KB yang dipilihnya, perlu waktu dan proses adaptasi individual. KB suntik bulanan dapat mengatur siklus haid menyerupai siklus normal, tetapi kadang kala pasien tidak cocok menerima hormon dari luar. Tubuh akan menolak obat tersebut bila timbul reaksi ketidakcocokan atau reaksi alergi. Bentuk penolakan KB hormonal bisa berupa haid yang tidak berhenti-berhenti, sakit kepala, sakit payudara, atau muntah-muntah. Setelah berhenti KB, reaksi tubuh tidak langsung hilang, tetapi perlu waktu untuk kembali normal dan itu telah dialami oleh Ibu.

TB 154 cm dengan BB 60 kg menunjukkan kelebihan berat. Kondisi ini tidak baik, terutama terhadap beban jantung dan kehamilan berikutnya. Wanita hamil dengan obesitas berisiko terkena kencing manis, hipertensi, bayi besar (makrosomia), dan komplikasi persalinan. Sebelum hamil lagi, Ibu harus mencapai berat badan ideal. Caranya, olahraga teratur dan mengatur kecukupan zat gizi bersama ahli gizi dan kedokteran olahraga. Nyeri di daerah perut harus diperiksa karena sangat sulit menentukannya bila hanya dari keterangan pasien. Dokter harus memeriksa, apakah keluhan itu berasal dari organ kandungan, saluran cerna, saluran kemih atau dari organ lainnya. Terima kasih atas pertanyaannya.