Dok, saya (26) ibu seorang bayi usia 6,5 bulan. Setelah 40 hari melahirkan, saya berkonsultasi untuk ber-KB dan disarankan menggunakan pil KB. Setelah beberapa hari mengonsumsi pil tersebut, saya sering mual dan pusing. Akhirnya saya memutuskan untuk menghentikan penggunaan pil KB. Kemudian saya tak haid selama tiga bulan. Di bulan keempat saya haid, tapi bulan berikutnya tak haid lagi. Saya memberikan ASI eksklusif selama 4 bulan dan sampai sekarang masih tetap memberikan ASI. Mengapa haid saya tak lancar? Apakah akibat saya mengonsumsi pil KB? Suami saya ingin ber-KB dengan cara menggunakan kondom, apakah itu aman? Mohon penjelasan dan terima kasih banyakTuti - Bogor, Jabar
Jawab:
ASI eksklusif bisa juga berfungsi sebagai alat KB tetapi fungsinya akan semakin berkurang bila Ibu jarang menyusui atau setelah bayi memperoleh makanan tambahan. Haid yang tidak lancar dapat disebabkan belum pulihnya status hormon Ibu akibat menyusui atau ada faktor lainnya. Mereka yang menyusui eksklusif mungkin saja tidak mendapat haid, ini disebut dengan amenorea laktasi, dan normal-normal saja. Hanya saja akan sulit memprediksi apakah Ibu hamil atau tidak. Dari cerita Ibu, tampaknya pil KB tidak cocok. Bila ingin KB, Ibu bisa memilih suntik tiga bulanan atau mungkin spiral. Kondom tidak dipakai sebagai alat KB pilihan karena angka kegagalannya tinggi. Bila suami Ibu bersedia memakai kondom, boleh-boleh saja. Pada saat perkiraan masa subur (kira-kira 14 hari sebelum haid yang akan datang) sebaiknya tunda berhubungan intim, agar risiko hamil berkurang. Terima kasih atas pertanyaannya.