2 Pembunuh Bayaran di Indonesia Ini Sudah Menghirup Udara Segar, Siapa Saja?

By Rachel Anastasia Agustina, Jumat, 30 Agustus 2019 | 17:47 WIB
Iwan Cepi Murtado (kiri) dan Umar Jaya (kanan). (Kolase dari wiken.grid.id)

Nakita.id - Kasus pembunuhan yang dilakukan oleh AK tersangkapembunuh bayaran ramai diperbincangkan.

Bagaimana tidak, eksekutor tega menyewa empat pembunuh bayaran untuk membunuh suami dan anak tirinya.

Sang suami bernama Edi Candra Purnama (54) dan sang anak tiri bernama Mohamad Adi Pradana (24).

Baca Juga: Detik-Detik Mencekam Penangkapan Pembunuh Bayaran Aulia Kesuma yang Tega Bunuh dan Bakar Suami dan Anak Tiri di Lampung

Setelah pembunuh bayaran itu melakukan eksekusi di rumahh korban di kawasan Lebak Bulus, mereka menaruh dua korban itu di SPBU Cinere dalam keadaan sudah tewas.

Eksekutor kemudian menyuruh AK dan anaknya KV mengambil mobil yang sudah berisikan mayat tersebut.

Tersangka AK dan KV kemudian mengambil mobil tersebut pada Minggu (25/8/2019) pukul 07.00 WIB untuk kemudian dibawa ke Cidahu.

Baca Juga: Alami Hal Mistis Sebelum Bunuh Pupung Sadili dan Anaknya, Salah Satu Pembunuh Bayaran AK Kesurupan Saat Hendak Berangkat ke TKP

Tersangka AK kemudian membeli bensin di dekat lokasi tempat kejadian dan meminta KV membakar mobil tersebut.

Ternyata selain AK dan KV, ada juga dua membunuh bayaran di Indonesia yang dulunya sudah tertangkap.

Saat ini dua pembunuh bayaran ini sudah bebas dari penjara dan bisa menghirup udara segar.

Melansir dari wiken.grid.id inilah kisah dua pembunuh bayaran tersebut.

Baca Juga: Tak Lagi Muncul di TV, Ian Kasela 'Radja' Alami Sakit Serius, Organ Vitalnya Diambil dan Tubuhnya Harus Dilubangi

1. Umar Jaya

Umar Jaya adalah seorang pria yang menjadi pembunuh bayaran di Sumatera Barat.

Terakhir, ia divonis penjara karena telah membunuh Rektor Universitas Padang.

Pada tahun 1996, Umar Jaya dibayar Rp100 juta untuk membunuh bersama kedua temannya pada 1996. Umar membunuh bersama tiga rekannya.

Saat itu, Umar bertindak sebagai sopir yang menunggu di luar rumah, dua temannya menjadi eksekutor, dan satu lainnya menjaga di depan pintu.

Baca Juga: Warganet Emosi hingga Hotman Paris Angkat Bicara Saat Elza Syarief Ejek Nikita Mirzani dengan Kata Tak Pantas Ini

Namun, kedua teman Umar yang menjadi eksekutor telah meninggal dunia, sedangkan satu temannya masuk penjara.

Umar Jaya berhasil dibekuk polisi dan dipenjara selama 11 tahun. Ia bebas pada tahun 2011.

Umar Jaya juga pernah terlibat kasus perampokan di rumah pemilik mesin giling padi di Nagari Guguak VII Kota Talago, Kecamatan Guguak, pada 18 Agustus 2015.

Ia beraksi dengan tujuh temannya dan berhasil membawa kabur 200 gram emas serta uang tunai Rp90 juta.

2. Iwan Cepi Murtado

Baca Juga: Nikahi Janda 15 Tahun Lebih Tua, Fadel Islami Dibayang-bayangi Muzdalifah Alami Menopause, Ternyata Bisa Ditunda?

Iwan Cepi Murtado adalah seorang pembunuh bayaran yang dikenal bengis saat beraksi dan paling ditakuti di Indonesia.

Ia adalah anak dari Murtado, seorang jawara Betawi yang dikenal dengan sebutan 'Macan Kemayoran'.

Berbeda dengan ayahnya, Iwan memang tidak memiliki kemampuan silat, tapi ia sangat cermat, cerdas, dan bengis.

Saat masih anak-anak, Iwan sudah pernah dijebloskan ke penjara karena membunuh dan tidak membuatnya jera.

Baca Juga: Heboh Kisah KKN di Desa Penari, Mbah Mijan Bongkar Fakta di Baliknya!

Di tahun 1970-an, Iwan kembali mengulangi perbuatannya.

Iwan Cepi mengaku sebelum menjadi pembunuh bayaran pernah menjadi seorang tentara selama delapan tahun.

Baca Juga: Pemerkosa 9 Anak di Jatim Menolak Hukuman Kebiri Kimia: 'Mending Saya Dihukum Mati'

Ia kemudian memutuskan keluar karena merasa tidak disiplin. Akhirnya pekerjaan sebagai pembunuh bayaran pun dilakoninya.

Ia mengaku bahwa jumlah bayaran untuk sekali membunuh tidak menentu, mulai dari Rp2 juta hingga Rp25 juta.

Kendati dikenal sebagai pembunuh bayaran, Iwan Cepi tak mau tidak mau disebut sebagai pembunuh bayaran.

Baca Juga: Anak Natasha Rizky Pernah Alami Alergi Sampai Harus Minum Susu Alternatif, Kenali Gejala dan Cara Mengatasinya!

Kehidupan Iwan Cepi mulai berubah ketika mendekam di penjara Cipinang selama 10 tahun.

Iwan Cepi ditangkap saat membunuh istri muda pejabat dengan tali tambang.

Sayangnya, karena mayat yang dibuang tersangkut sehingga warga menemukan jenazahnya.

Baca Juga: Viral Thread #KKNdiDesaPenari, Warganet Bocorkan Lokasi Detailnya

Ia pun ditangkap dan dipenjara di Cipinang dengan masa kurungan 10 tahun.

Hal yang mengejutkan adalah ketika dipenjara Iwan begitu disegani dan diakui menjadi pemimpin para narapidana di sana.

Saat keluar penjara, Iwan Cepi mulai menata kembali hidupnya dengan bertaubat serta menyesali segala perbuatannya.