Keringat Dingin

By Ipoel , Rabu, 28 November 2012 | 19:00 WIB

Anak laki-laki  saya (3), BB 10,5 kg dan TB 87 cm susah sekali makan. Paling dia hanya minum susu formula. Perlu Dokter ketahui, anak saya lahir prematur dengan umur kandungan 8 bulan kurang 5 hari. Karena berat badannya kurang, pada saat umur 11 bulan saya bawa dia kontrol ke rumah sakit. Dokter mengatakan dia kena vlek. Akhirnya dia menjalani pengobatan selama 9 bulan. Meski menurut dokter dia sembuh, saya tidak merasakan perubahan pada anak saya. Berat badannya tetap tidak naik. Tangan anak saya kalau bermain sering terasa  dingin dan mengeluarkan keringat. Bahkan telapak kakinya juga berkeringat dan dingin sampai-sampai sandal yang dia pakai terasa licin karena basah. Pada saat tidur malam, telapak tangan dan telapak kakinya juga berkeringat dan terasa dingin. Apakah ada pengaruh keringat dingin tersebut bagi kesehatan anak saya? Terima kasih atas jawaban dan pendapatnya.Rebistel Simatupang - Tangerang

Jawab:

Masalah yang dihadapi si kecil memang sering kali dialami oleh banyak orangtua. Seperti yang sudah pernah saya sampaikan beberapa waktu lalu, masalah kesulitan makan pada anak dapat disebabkan oleh beberapa hal, namun yang paling sering adalah karena masalah psikologis anak. Bagaimana suasana saat makan, kesabaran orangtua/orang yang menemaninya makan, variasi menu dan rasa makanan, adalah beberapa dari banyak hal yang memengaruhi keberhasilan proses makan pada anak. Diagnosis vlek (istilah yang benar sebetulnya tuberkulosis paru) ditegakkan berdasarkan hasil pemeriksaan yang saksama, gabungan antara gejala klinis dan pemeriksaan penunjang seperti rontgen dada. Namun untuk pasien anak, pemeriksaan yang paling bermakna adalah tes tuberkulin dengan cara Mantoux (tes Mantoux). Bila setelah sekian lama menjalani terapi namun tidak terjadi perbaikan klinis secara bermakna maka diagnosis TB paru harus dievaluasi ulang. Keringat yang berlebihan pada telapak tangan dan kakinya adalah akibat kerja kelenjar keringat yang berlebihan. Hal ini dapat disebabkan faktor psikologis, gangguan hormonal/kelenjar seperti tiroid, kekurangan zat gula di dalam darah (hipoglikemia), dan sebagainya.