Belajar Naik Sepeda

By Ipoel , Rabu, 24 Juli 2013 | 03:00 WIB

Di usia batita, kemampuan motorik si kecil makin berkembang, sehingga ia membutuhan alat bermain fisik agar organ-organ tubuhnya ikut aktif, selain sebagai alat eksplorasinya. Jangan heran kalau mereka langsung jatuh hati begitu melihat kendaraan beroda tiga yang berwarna dan bercorak menarik, dihiasi pita, dan ukurannya cocok dengan tinggi badannya.  

Dari Roda Tiga Ke Roda Empat

Memang awalnya mungkin si batita tampak ragu dengan mainan barunya. Jelaskan dengan bahasa yang mudah dipahami bahwa bersepeda itu mengasyikkan. Tunjukkan bagaimana kakak atau anak tetangga menikmati kegiatan bermain sepeda. Sepeda roda tiga aman bagi si batita karena pedalnya bersifat fix (pedal menempel secara langsung dengan roda depan), sehingga anak bisa merasakan gerakan pedal yang memutar di kaki. Awalnya ia belajar mengendalikan sambil didorong dari arah belakang. Setelah ia mampu mengendalikan sepeda, barulah ia belajar mengayuh.

Selama mengajari si kecil tentunya diperlukan kesabaran. Minta ia duduk dengan posisi yang benar, lalu letakkan kaki anak di pedal sepeda. Setelah itu, dorong perlahan sepedanya dan minta ia ikut menggenjotnya. Ketika anak sudah bisa menggenjot pedal dengan  kekuatan kakinya sendiri, lepaskan ia secara bertahap sambil tetap diajarkan cara mengontrol arah sepeda.  Demikian seterusnya hingga anak terampil bersepeda.

Kalau sudah terampil, anak batita akhir bisa dikenalkan dengan sepeda roda empat yang “lebih rumit” karena terkait dengan pedal yang tidak fix, rem yang harus ditekan, dan lain-lain. Umumnya di usia 2 tahun 6 bulan, anak mulai bisa dikenalkan dengan sepeda roda empat.

Perhatikan Rambu-Rambunya

Sebelum kita mengajak si kecil bermain sepeda, perhatikan rambu-rambunya berikut ini.

*  Faktor safety atau keamanan.

Pastikan anak bermain di area yang aman. Bila rumah berada di lokasi pinggir jalan yang ramai, sebaiknya hindari bersepeda di jalan. Manfaatkan garasi, teras, halaman, atau taman di sekitar tempat tinggal.

*  Waktu bermain.

Sebaiknya pagi hari atau sore hari ketika sinar matahari tidak terik, dan suasananya lebih nyaman.

* Dampingi si kecil.

Jaga jarak jelajah, jangan terlalu jauh, dan pastikan selalu didampingi. Bawakan minum, agar ketika anak haus, air minum ada di dekatnya.

* Ciptakan suasana menyenangkan.

Ajak si kecil bersepeda sambil mengamati dan mengenali hal-hal yang dapat menambah pengetahuannya. Lakukan dengan gembira, sambil bernyanyi atau mendering-deringkan bel yang ada di sepedanya.