Nakita.id - Banyak yang mengatakan bahwa waktu berlibur adalah momen menyenangkan. Tapi, terlalu asyik menikmati liburan ternyata bisa berdampak pada Holiday Heart Syndrome atau sindrom penyakit jantung saat berlibur.
Sindrom penyakit jantung saat liburan adalah fenomena medis yang nyata yang terjadi ketika kita mengonsumsi makanan tidak sehat seperti terlalu banyak lemak, garam, gula dan kafein.
Dilansir dari laman Reader's Digest, fenomena itu pertama kali diidentifikasi oleh Philip O. Ettinger, MD dalam American Heart Journal.
Ia mendeskripsikan sindrom itu sebagai kondisi aritmia atau masalah irama jantung, yang dipicu oleh kebiasaan minum minuman bersoda serta makanan tinggi gula.
Baca juga: Meninggal Mendadak Usai Berolahraga. Ini Penyebabnya!.
Dokter Ettinger telah melakukan observasi bahwa pasien aritmia di rumah sakit semakin meningkat saat momen libur panjang, mencakup akhir pekan atau liburan.
Para pasien tersebut kemudian menunjukkan gejala yang mirip dengan kondisi aritmia.
Menurut spesialis jantung, Niece Goldberg MD, tanda gejala dari sindrom tersebut sama seperti gejala yang dialami pada kondisi atrial fibrilasi atau saat jantung berdetak tdak beraturan yang mencakup rasa nyeri tidak merata di dada atau sensasi detak jantung yang hilang. Selain itu, gejala lainnya mencakup sesak nafas dan detak jantung yang tidak normal.
Baca juga: Viral! Bentuk Jari Tangan Ini Bisa Deteksi Penyakit Jantung
Makan berlebihan juga bisa memperburuk keadaan, terutama makanan tinggi garam.
Terlalu banyak kafein dan kurang tidur juga bisa berkontribusi pada masalah ini.
"Gejalanya bisa meliputi palpitasi, sesak napas, atau nyeri dada. Paling umum, ini adalah perasaan bahwa jantung berdetak sangat cepat dan tidak teratur," kata Dr. Bhatt, seorang profesor di Harvard Medical School