Bila Ibu Gagal Memberikan ASI

By Ajeng , Rabu, 27 April 2016 | 03:44 WIB
Bila Ibu Gagal Memberikan ASI (Ajeng )

Tanya:

Dokter Judi yang baik, saya (27) melahirkan secara normal anak pertama di bidan 9 bulan lalu. Sampai kini saya tidak melakukan KB apapun, karena suami tidak mengizinkan. Saya hanya 1 bulan dapat memberikan ASI karena ASI tidak banyak. Pada hari ke-30 pasca melahirkan, ASI sudah tidak keluar sama sekali. Padahal saya sudah melakukan upaya seperti makan daun katuk, membeli obat pelancar ASI, serta minum jamu pelancar ASI. Apakah ini ada hubungannya dengan kondisi saya yang tidak pernah diberi ASI oleh orangtua? Karena dulu saya lahir prematur dan hanya diberi minum lewat selang di dahi yang dibuatkan oleh dokter. Terima kasih atas jawaban Dokter Judi.

Noor Wachidah - Kudus

Jawab:

Kegagalan menyusui tidak ada hubungannya dengan pernah atau tidaknya memperoleh ASI saat kecil dahulu. Keberhasilan menyusui dipengaruhi oleh keadaan ibu, bayi, dan lingkungan. Keadaan ibu yang paling penting adalah sehat dan benar-benar berniat ingin memberikan ASI hingga dua tahun (sesuai perintah Allah SWT: sempurnakanlah penyusuan hingga dua tahun). Kesehatan ibu akan memengaruhi asupan makanan dan minuman yang berkualitas baik, proses penyerapan, dan metabolisme dalam tubuh ibu, kemudian disalurkan ke payudara ibu untuk dipakai dalam membuat ASI. Ibu yang menderita HIV/AIDS tidak boleh memberikan ASI kepada bayinya.

Kesehatan bayi, umur kehamilan, cara melahirkan dan apakah ada kelainan bawaan, merupakan faktor yang memengaruhi proses menyusui. Bayi prematur berbeda dengan bayi yang cukup bulan, bayi dengan kelianan bawaan pada rongga mulut (misal labiopalatoskizis/ sumbing bibir dan langit-langit tidak dapat menyusui). Sementara faktor lingkungan adalah dukungan suami dan suasana di rumah atau tempat proses menyusui berlangsung.

Ibu menyusui perlu suasana aman, nyaman, dan kondusif sehingga proses meyusui merupakan suatu peristiwa ibadah dan menyenangkan khalifah Allah SWT. Berikan ASI setiap kali bayi menghendaki (tidak ada jadwal), jaga kesehatan Ibu, penuhi kecukupan makanan dan minuman dengan baik, dan tetap berdo'a agar sukses dalam memberikan ASI. Sebagai persiapan (kehamilan yang akan datang), berkonsultasi dengan dokter di klinik laktasi. Terima kasih atas pertanyaannya.

dr. Judi Januadi, SpOG

Subbagian Fetomaternal Departemen Obstetri dan Ginekologi

FK UPN/ RSPAD Gatot Subroto