Dikehamilan Kedua Donita mengalami SPD, Yang Membuatnya Tak Boleh Banyak Beraktivitas

By Anisyah Kusumawati, Kamis, 7 Desember 2017 | 22:44 WIB
()

Nakita.id – Masuk trimester ketiga memang saat-saat yang cukup mendebarkan ya moms. Kehati-hatian harus ditingkatkan lagi untuk mencegah hal-hal fatal menuju kelahiran.

Donita punya pengalaman tersendiri moms terkait kehamilannya saat ini. Ia mengalami SPD, ujarnya saat menceritakan.

Nah moms sebenarnya apa sih SPD itu?

Lebih jelasnya lagi menurut dr. Didi K, SpOG dalam blognya, SPD adalah nyeri yang dialami disekitar panggul moms, akibatnya penderita biasanya susah berjalan atau gerakan lainnya. Hal ini terjadi karena terpisahnya simfisis pubis, atau pertemuan tulang pinggul kiri dan kanan di atas pubis atau di atas kemaluan.

Moms, hati-hati ya saat hamil besar tapi masih sering menggendong anak atau barang berat. Bisa alami nyeri di perut dan panggul loh. Mom Donita menceritakannya. Setelah mengkonsultasikannya ke dokter, ia pun mendapatkan jawabannya.

Nyeri yang dialami Donita tersebut dalam bahsa medis disebut Symphysis Pubis Dysfunction (SPD).

Ternyata moms, SPD ini dialami Donita karena karena faktor hormon kehamilan.

Menurut Dr. dr. Ali Sungkar, SpOG, pelepasan hormon relaksin yang jumlahnya akan maksimal pada usia kandungan trimester 3 (38-42) minggu mengakibatkan pelunakan dan merenggangnya tulang panggul.

Hormon relaxin pada wanita hamil biasanya muncul dan melembutkan tulang rawan. Hal tersebut agar saat persalinan rongga panggul bisa lebih fleksibel, moms.

Nah, pada beberapa wanita, peregangannya terjadi berlebih sehingga menjadi nyeri.

Baca Juga: Saat Hamil, Donita Melawan Pantangan Dokter untuk Tidak Melakukan ini! 

Nyeri SPD bisa dirasakan saat di sentuh di bagian depan panggul. Nyeri juga bisa dirasakan pada perut bagian bawah, pinggul, paha dalam dan ari-ari. Nyeri semakin terasa jika dibawa berjalan, menaiki tangga, mengangkat kaki atau gerakan-gerakan lain yang mempergunakan panggul. Kadang terdengar juga bunyi clicking.

Nah, Moms jika mengalami hal itu sebaiknya segera konsultasikan ke dokter ya!