Lebih dari 'Pahlawan', Jadi Ibu Ternyata Dibutuhkan Keberanian Lebih

By Cynthia Paramitha Trisnanda, Jumat, 6 Desember 2019 | 16:02 WIB
Menjadi ibu harus miliki keberanian lebih (dokumentasi DKT Indonesia)

Nakita.id - Menyandang status sebagai Ibu merupakan sebuah gelar kehormatan tertinggi bagi perempuan.

Namun, tahukah Anda, bahwa di Indonesia, menjadi seorang Ibu dibutuhkan sebuah keberanian tersendiri.

Sebuah studi mengenai Mother’s Index Rankings pernah menempatkan Indonesia pada ranking 106 dari 176 negara untuk kesejahteraan Ibu dalam hal kesehatan Ibu & Anak, edukasi, ekonomi & politik status, lebih rendah dari Malaysia, Singapura, dan Thailand.

Baca Juga: Meningkatkan Kesadaran Berkontrasepsi Masyarakat Indonesia, DKT Indonesia Lakukan Edukasi Lewat Pemasaran Sosial

Selain itu, hingga saat ini Angka kematian Ibu di Indonesia juga terbilang masih tinggi yaitu 305 per 100 ribu kelahiran jauh di bawah target pembangunan berkelanjutan 2030 yaitu 70 per 100 ribu kelahiran.

Ini berarti, 2 Ibu meninggal setiap jam di Indonesia karena kehamilan maupun pada saat proses kelahiran.

Lebih lanjut, 1 dari 3 perempuan atau 33,4% perempuan pernah mengalami kekerasan seksual maupun fisik di Indonesia.

Ditambah lagi, 1 dari 9 perempuan Indonesia menikah muda di bawah umur 18 tahun.

Baca Juga: Tak Sekadar Sosialisasi, DKT Indonesia #BeraniDekat Ajak Masyarakat Sadar Reproduksi

Fakta-fakta tersebut menjelaskan bahwa masih banyak pekerjaan rumah yang harus dilakukan untuk pemberdayaan dan kesejahteraan perempuan, khususnya Ibu di Indonesia.

Merespons hal tersebut, Andalan Kontrasepsi sebagai merek terdepan bagi kesehatan reproduksi perempuan Indonesia, menghadirkan kampanye ‘Berani Menjadi Ibu’ untuk menyambut hari Ibu yang diperingati setiap 22 Desember 2019.

Melati Gultom, Brand Manager Andalan Kontrasepsi ditemui dalam acara 'Berani Menjadi Ibu' di Ha-Ka Restaurant, Jakarta (06/12) mengungkapkan "Kami menyadari bahwa seorang Ibu memiliki peran terbesar dalam merencanakan kebahagiaan untuk keluarga. Dalam mewujudkan hal tersebut, Kementerian Kesehatan telah menetapkan tiga peran utama Ibu untuk mengambil keputusan agar dapat berdaya dalam rumah tangga yaitu keterlibatan dalam mengambil keputusan yang berkaitan dengan kesehatan termasuk keputusan untuk ber-KB, keuangan, hingga membangun hubungan dalam keluarga".