Sering Jadi Mitos, 3 Penyebab Keguguran Hamil Tua Ini Sering Ditakutkan Calon Ibu, Moms Harus Ketahui Fakta dan Kebenarannya Menurut Pakar

By Safira Dita, Rabu, 11 Desember 2019 | 18:34 WIB
Ilustrasi keguguran hamil tua (freepik.com)

2. Tingkat terjadinya keguguran untuk wanita sehat di bawah usia 35 tahun sekitar 15 persen.

Wanita sehat di bawah usia 35 tahun

Mengalami keguguran sebelum usia kandungan 12 minggu, tidak akan meningkatkan risiko keguguran pada kehamilan berikutnya.

Mengalami keguguran dua kali berturut-turut atau total tiga kali keguguran, kemungkinan ada alasan medis yang melatarbelakanginya.

Karena itu, berbagai tes akan disarankan oleh dokter untuk dilakukan.

Namun, meski pernah mengalami beberapa kali keguguran, tak akan memengaruhi kondisi bayi pada kehamilan berikutnya.

Bayi akan lahir dalam kondisi sehat, meski ibunya pernah mengalami keguguran di kehamilan sebelumnya.

3. Pendarahan berarti keguguran Ketika ibu hamil menemukan warna merah muda di pakaian dalam atau tisu toilet.

Pendarahan dapat terjadi pada Moms sebelum melahirkan

“Saya mendapatkan setidaknya sekali telepon dalam semalam, dari pasien yang menemukan bercak darah di awal kehamilannya dan terdengar sangat cemas di telepon,” ujar Rupe.

Bercak darah memang bukanlah tanda yang baik, tapi juga bukan berarti keguguran. Biasanya kemungkinan berasal dari serviks atau jaringan vagina, bukan dari rahim.

Sebanyak 12 persen ibu hamil yang mengalami pendarahan pada semester awal kehamilan akan melahirkan bayi yang sehat.

Jika Moms mengalami pendarahan, segera tindaklanjuti dengan berkonsultasi pada dokter, tapi hindari untuk langsung berpikiran buruk dan kehilangan harapan.

Baca Juga: #LovingNotLabelling: Vincent Rompies Sempat Labeli Anaknya Usil, Bisa Jadi Tanda Si Kecil Punya Kecerdasan di Atas Rata-rata