Cara Mudah dan Cepat agar Luka Sesar Usai Melahirkan Cepat Sembuh

By Saeful Imam, Jumat, 8 Desember 2017 | 18:18 WIB
Cara cepat sembuhkan luka sesar (Saeful Imam)

Nakita.id - Pada persalinan sesar, janin diangkat melalui perut.

Jadi, dinding perut yang berlapis-lapis dibuka satu per satu, sehingga meninggalkan luka yang cukup besar.

Perlukaan inilah yang harus dijaga/dirawat agar jahitannya tidak terbuka atau terjadi infeksi.

Proses operasi pun harus dilakukan oleh dokter kandungan yang sudah memiliki sertifikasi melakukan bedah sesar, juga dibantu oleh dokter spesialis anestesi, dokter anak, dan lainnya. Karena perlukaan yang besar, pascaoperasi ibu akan merasakan nyeri di daerah jahitan, terutama ketika melakukan aktivitas.

Baca juga : Ini yang Perlu Dilakukan Suami Agar Istri Melahirkan Normal, Lancar dan Cepat

Hal ini bisa berlangsung beberapa bulan hingga satu tahun. Nah, agar proses penyembuhannya berlangsung baik, ibu harus memerhatikan beberapa hal, di antaranya: 

* Mobilisasi

Mobilisasi pascasesar perlu melihat anestesi (pembiusan) yang digunakan.

Bila menjalani pembiusan lokal, ibu baru boleh mobilisasi setelah 6 jam kemudian. Selama 6 jam itu, ibu harus berbaring supaya obat anestesi bekerja dengan baik.

Jika ibu langsung beraktivitas, dikhawatirkan obat bius akan naik ke tubuh bagian atas sehingga membuat ibu sesak napas.

Bila ibu dibius umum, mobilisasi dapat dilakukan sekitar 2 jam setelah pulih.

Selanjutnya, lakukan mobilisasi secara bertahap.

Dalam posisi berbaring, gerakkan kaki menekuk dan lurus secara perlahan, miringkan tubuh ke kiri dan ke kanan, lalu duduk secara perlahan, turunkan kaki dari tempat tidur secara perlahan, berdiri sambil berpegangan pada tempat tidur, melangkah perlahan, dan ketika ingin duduk lakukan dengan perlahan.

Baca juga : Bersalin Normal Setelah Sesar Tergantung Jenis Irisan Sesar

Gerakan kasar seperti langsung berdiri dari tempat tidur harus dihindari karena kondisi ibu belum stabil, aliran darah belum normal, apalagi bila ibu menderita penyakit jantung, ibu bisa pingsan.

Setelah 24 jam siuman, biasanya mobilisasi sudah lancar asal dilakukan dengan hati-hati. Empat hari kemudian ibu biasanya boleh pulang.

* Kebersihan

- Pastikan pakaian yang ibu kenakan benar-benar bersih.

Segera ganti jika berkeringat dan hindari lembap karena bisa menjadi lahan empuk tempat berkumpulnya kuman.

- Hindari paparan air pada luka bekas operasi hingga beberapa hari kemudian, agar proses penyembuhan berjalan baik.

- Jika ingin membersihkan luka, ibu hanya melap area sekitarnya dengan air hangat-hangat kuku.

- Tidak dianjurkan menggunakan gurita. Selain mengganggu proses perlekatan luka, juga membuat tubuh ibu menjadi lembap dan lama kering.

* Jangan menggaruk.

Bila terasa gatal, cukup usap secara perlahan saja.

Jangan sekali-sekali menggaruk, karena garukan bisa memicu terjadinya infeksi.

* Obat pereda nyeri dan antibiotik.

Setelah pengaruh obat anestesi hilang, ibu akan merasakan nyeri di bekas sayatan operasi.

Dokter akan memberi obat antinyeri, selain juga antibiotik untuk membantu ibu lebih cepat mencapai kesembuhan. Jadi, minumlah obat sesuai petunjuk dokter.

Baca juga : Anak Ini Sempat Dibuang Orangtuanya Karena Bibir Sumbing, Begini Kisahnya Hingga Ia Sukses

* Ganti plester.

Supaya proses perlengketan luka lebih kuat, biasanya dokter menggunakan plester khusus yang ditempelkan tepat di atas luka operasi.

Selain menguatkan jahitan, plester ini pun berfungsi untuk menjaga luka dari paparan kuman atau virus.

Sekitar 7 hari usai operasi, plester diganti dengan yang baru untuk beberapa hari, kemudian setelah itu dilepas.

Penggantian plester perlu dilakukan supaya proses penyembuhan luka tetap berjalan dengan baik.

Jangan abaikan acara ganti plester ini, ya, Bu.

* Jaga kondisi tubuh.

Ibu yang kondisi tubuhnya lebih bugar, umumnya proses penyembuhan lukanya akan lebih cepat.

Menjaga kondisi tubuh selain akan mempercepat penyembuhan luka, juga untuk mendukung proses pemberian ASI.

Nah, supaya bugar, ibu diharapkan mengonsumsi asupan gizi seimbang bagi ibu menyusui, seperti sayuran, buah, lauk-pauk, cukup air, bila perlu ditambah suplemen vitamin.

* Kontrol aktivitas.

Patuhi anjuran dokter untuk mengontrol aktivitas. Aktivitas yang tak terkontrol, seperti mengangkat benda-benda berat, berjalan cukup jauh, gerakan kasar dan cepat, akan mengganggu bahkan merusak jahitan.

Jika ada jahitan yang terlepas, selain proses penyembuhan menjadi lama, ibu pun merasakan nyeri yang menusuk.

Selain itu, bagian tulang belakang bekas epidural pun kerap terasa nyeri jika aktivitas tak terkontrol, sehingga ibu harus lebih banyak beristirahat.

Jika di rumah tak ada pembantu, untuk sementara minta bantuan suami atau kerabat untuk menggantikan melakukan pekerjaan rumah tangga.

Dengan perawatan yang benar dan tepat, yakinlah, luka pascapersalinan yang ibu alami akan lebih cepat sembuh dan ibu pun dapat terhindar dari infeksi.