Nakita.id - Saat anak tiba-tiba merengek dan menangis tanpa henti, biasanya Moms dan Dads akan kewalahan dibuatnya bukan?
Bahkan tak jarang, tanpa sadar Moms atau Dads akan mengatakan bahkan melabelnya dengan sebutan 'cengeng'.
Menghadapi emosi anak, terutama berusia dua hingga tiga tahun memang terbilang tak mudah.
Ya, memasuki usia dua hingga tiga tahun, anak sering menunjukkan emosi yang membuat Moms terkaget-kaget; lagi asyik-asyik main tahu-tahu tangisnya pecah dan sulit ditenangkan.
Masalahnya, batita belum memiliki kemampuan mengenal banyak emosi dan belum mampu mengekspresikan emosi dengan baik.
Hal ini membuat anak punya perilaku yang tidak terduga.
Ajak Mengenali Emosi
Misalnya setelah tertawa terbahak-bahak, gangguan sedikit saja bisa membuatnya rewel dan menangis tanpa henti.
Menurut Zero to Three, sebuah lembaga nirlaba di bidang parenting, saat anak berperilaku emosional seperti itu orangtua bisa membantunya mengidentifikasi emosi yang dialaminya.
Ungkapkan pada anak bahwa ada masa di mana ia merasa kecewa dan juga marah.
Jangan paksa anak untuk tidak merasa kecewa, karena rasa kecewa itu wajar.
Yang diperlukan adalah bagaimana ia bisa mengenali dan mengatur emosi tersebut.